chapter 5

1K 108 2
                                    

Amber memandang ke sekeliling studio yang menjadi lokasi syuting hari itu, tetapi gadis aneh itu tidak terlihat. Sutradara Song Chang Ui meminta para model bersiap-siap karena syuting akan segera dilanjutkan, tetapi model utamanya tidak terlihat di mana-mana. Mungkin ia pergi makan siang di luar dan belum kembali. Amber menghembuskan napas dan mengingatkan diri sendiri untuk meminta nomor ponsel gadis itu supaya ia bisa menghubunginya kalau ada kejadian seperti ini lagi. 

“Noona,” panggil Amber sambil berjalan menghampiri Song Hye Gyo yang sedang merapikan kostum di rak gantung. “Noona tahu di mana dia?” 

“Dia siapa?” Song Hye Gyo balas bertanya tanpa menoleh. 

“Siapa lagi? Gadis aneh itu. Krystal. Di mana dia?” 

Sebelum Song Hye Gyo sempat menjawab, terdengar suara dari balik punggung Amber yang berkata pelan, “Aku di sini.” 

Amber berputar cepat dan langsung berhadapan dengan sepasang mata hitam yang balas menatapnya dengan resah. Amber bertanya-tanya apakah Krystal mendengar kata-kata “gadis aneh itu” tadi, namun langsung menyadari bahwa gadis itu tidak begitu mengerti bahasa Korea. Ia hanya mendengar Amber menyebut namanya dan menyadari bahwa dirinya sedang dicari-cari.

“Baguslah karena kau sudah di sini,” kata Amber cepat-cepat. “Kau harus bersiap-siap sekarang.” 

Krystak menggigit bibir dan mengangguk singkat. “Oh, Baiklah. Aku akan...” Kata-katanya terhenti ketika ia tiba-tiba merasa dunia bergoyang. Seperti gempa bumi ringan yang sering dialaminya di Tokyo. Tetapi ini Paris. Tidak mungkin gempa bumi, bukan? 

Ketika ia mendapatkan keseimbangan tubuhnya kembali, Krystal  menyadari Amber sedang memegangi sikunya dan laki-laki itu menatapnya dengan alis berkerut samar. “Ada apa denganmu?” tanyanya. 

Krystal menggeleng bingung. “Aku tidak apa-apa,” sahutnya sambil menarik lengannya dari pegangan Amber dan mundur selangkah. “Aku akan bersiap-siap sekarang.” 

“Kau sudah makan?” tanya Amber lagi. 

Krystal tidak langsung menjawab. Setelah ragu sejenak, ia berkata, “Sudah.” 

Amber tidak berkata apa-apa. Hanya terlihat berpikir-pikir, lalu ia mengangguk dan tersenyum kecil. “Baiklah. Aku akan memanggilmu kalau semuanya sudah siap.” 

Krystal memandangi punggung Amber yang menjauh sambil merenung, lalu ia berputar menghadap Song Hye Gyo dan tersenyum. “Kostum mana yang harus kupakai?” 

Beberapa menit kemudian, setelah berganti pakaian dan berjalan kembali ke meja riasnya, Krystal melihat melihat dua bungkus sandwich dan sekotak susu tergeletak di meja rias. Ia mengamati kedua sandwich yang terlihat lezat itu. Sandwich Kalkun dan sandwich salad. Secarik kertas kuning terselip di bawahnya. 

Aku tidak tahu kau vegetarian atau bukan dan aku tidak tahu kau suka kalkun atau tidak, tapi tolong makan saja daripada kau jatuh pingsan di tengah-tengah syuting. Kita tidak mau hal itu terjadi, bukan? 
AJL.

Krystal memandang berkeliling sampai ia melihat Amber di seberang ruangan. Laki-laki itu sedang menunduk menatap sesuatu yang ditunjukkan salah seorang kru dan mendengarkan dengan saksama. Lalu tiba-tiba ia mengangkat wajah dan bertemu pandang dengan Krystal. Sebelum Krystal sempat berpikir apa yang harus dilakukannya, Amber tersenyum sekilas kepadanya dan kembali memusatkan perhatian pada apa yang dikatakan kru di sampingnya. 

Menatap dua potong sandwich di tangan, Krystal hanya ragu sejenak, lalu membuka bungkusan sandwich kalkun dan menggigitnya. Ia memejamkan mata sejenak. Pada kenyataannya sandwich itu memang bukan sandwich paling enak di dunia, tetapi saat itu, bagi perutnya yang keroncongan, sandwich itu adalah salah satu makanan paling enak yang pernah dicicipi Krystal. 

Spring DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang