chapter 22

674 96 1
                                    

Seoul, Korea Selatan 

Dua tahun kemudian 

Matahari bersinar cerah dan langit terlihat biru ketika Amber mengendarai mobil keluar dari gedung apartemennya. Musim semi benar-benar sudah tiba. 

Sejenak Amber termenung. Musim semi sudah tiba lagi dan itu berarti sudah dua tahun berlalu sejak terakhir kali ia bertemu dengan Krystal. Sejak terakhir kali ia berbicara dengan Wanita pujaan hatinya. Sejak Krystal meninggalkannya. 

Dering ponsel membuyarkan lamunannya. Ia melirik ponselnya dan memasang earphone ke telinga. “Ya, Noona. Ada apa?” 

“Amber, aku butuh bantuanmu,” kata Victoria tanpa basa-basi. 

Alis Amber terangkat heran. “Bantuan apa?” 

“Aku ingin kau menjadi model untuk iklan koleksi pakaian musim panasku,” kata kakaknya cepat. “Aku tahu, aku tahu... Sekarang ini kau pasti sangat sibuk dengan pekerjaanmu sebagai sutradara. Oh, ngomong-ngomong, aku sudah melihat musik video yang kaubuat untuk penyanyi baru itu dan aku harus mengucapkan selamat kepadamu. Dia pasti akan terkenal gara-gara video musiknya. Tapi mari kita kembali ke topik awal. Aku ingin kau yang menjadi modelku. Bagiku tidak ada lagi model yang lebih cocok selain dirimu. Bagaimana?” 

Amber tersenyum. “Tapi, Noona, besok aku harus pergi ke Jepang.” 

“Ke Jepang? Untuk apa? Apa Ada pekerjaan di sana?” 

Amber ragu sejenak. “Bukan. Aku hanya ingin menemui seseorang di sana.” 

“Tapi tentunya tidak akan lama, bukan? Pemotretan untuk iklanku akan dilakukan minggu depan. Tentunya kau sudah kembali saat itu kan?” tanya Victoria penuh harap.

Amber mendesah berlebihan, namun bibirnya tersenyum. “Baiklah, Noona. Tapi aku tetap akan meminta bayaran.” 

“Siapa yang menyangka model dan sutradara terkenal sepertimu masih butuh uang,terlebih minta dibayar oleh kakaknya sendiri?” gerutu victoria. 

Amber hanya tertawa. 

“Ngomong-ngomong, siapa yang ingin kautemui di Jepang?” 

Amber menghela napas. “Seseorang yang sangat ingin kutemui selama dua tahun terakhir ini,” sahutnya pelan. 

Kakaknya terdengar bingung. “Seseorang yang... Siapa?” 

Amber tersenyum lagi. “Lain kali saja kuceritakan. Bye, Noona.” 

Tanpa menunggu jawaban kakaknya,Amber memutuskan hubungan dan melepas earphone dari telinga. Ia menghela napas sekali lagi. 

Dua tahun terakhir ini sama sekali tidak mudah bagi Amber dan keluarganya. Wanita yang dulu meyakini dirinya sebagai orang yang digosipkan dalam skandal dengan hyung nya, memang benar-benar mengira dirinyalah yang dimaksud dalam gosip. Dan wanita itu sama sekali tidak keberatan dijadikan bahan gossip karena ia memang bermaksud mendongkrak popularitasnya. 

Walaupun ada beberapa pihak yang menerima pernyataan wanita itu, banyak juga pihak yang masih meragukannya dan merasa bahwa sebenarnya memang ada kejahatan yang terjadi. Namun karena tidak adanya bukti dan saksi yang kuat untuk mendukung kecurigaan mereka, perlahan-lahan skandal itu pun mereda, walaupun tidak sepenuhnya karena sampai sekarang pun masih ada orang yang mempertanyakan kebenaran skandal itu. 

Setelah skandal kakak laki-lakinya mereda dan memastikan keluarganya baik-baik saja, Amber kembali ke Paris untuk melanjutkan pekerjaannya dengan Song Chang Ui. Setahun kemudian itu ia kembali ke Seoul dan memulai peran barunya sebagai sutradara video musik. Video musik pertama yang digarapnya sukses besar dan sejak itu banyak tawaran datang kepadanya. 

Spring DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang