Pearl tersenyum kecil lalu menyodorkan minuman hangat untuk Drean.
"Sudah kubilang,jangan hujan-hujanan,sakit demam kan sekarang," Drean mendengus pelan lalu meminum teh manis hangat untuknya.Pearl duduk di sofa lalu menatap Drean yang sedang memijit pelipisnya.
"Drean?"
"apa?"
"pacaran bohong-bohongannya udahan ya," ujar Pearl yakin.Drean menatap kearahnya bingung.
"kenapa?"
"gak,aku ngerasa kalau semua ini cuma bikin kalian jauh,"
"tunggu,'kalian'?"
"Kau dan Clare,"
Drean menghela nafas panjang lalu terduduk di kasurnya.
"i already let her go,"
"kenapa?"
"karena,udah gak ada alasan lagi untuk mempertahanin dia," Pearl mengangkat alisnya.
"apakah harus ada alasan untuk mempertahankan seseorang?mempertahankan cinta kalian?haruskah?"
Drean mengedikan bahunya sambil tersenyum miris.
"dia bahkan sudah mempunyai laki-laki yang lebih dariku,"
"mungkin dia mendapatkan tipe laki-laki yang ia inginkan,tapi bagaimana jika ia juga ingin mendapatkan laki-laki yang ia butuhkan?"
"maksudmu?"
Pearl menghela nafas lalu tersenyum kecil.
"maybe,you're not her type,but maybe you're the only boy that she needs."
Drean menganga tak percaya kisah cintanya bisa sangat dimengerti oleh Pearl yang jarang sekali bebicara dengannya.
"Jangan menatapku seperti itu,dan tutup mulutmu," Pearl terkikik geli.Drean mengerjap lalu menutup mulutnya rapat.
Hari ini hari terakhir mereka di villa,besok mereka harus sudah pulang,adik Drean yang akan segera lahir,Harry dan Mandara yang baru saja pulang dari bulan madunya,Ilaria yang mengambil cuti dari pekerjaannya karena akan berlibur dengan Niall,Zayn yang harus ke bradford dan pearl yang harus menginap di rumah Noah karena harus menjaga adik perempuan Noah.
Udara sangat panas diluar,kemarin sempat hujan deras.Itulah sebabnya mengapa Drean hanya bisa tertidur lemas di kasur.
klek
"hai," Clare masuk lalu tersenyum kikuk.
"ada apa?" tanya Drean.
"hanya memastikan keadaanmu baik-baik saja," Pearl tersenyum lalu bangkit dari sofanya.
"aku akan membuat bubur,tolong jaga dia ya Clare,"
Clare mengangguk lalu duduk di sofa.
"panasmu sudah turun?"
"ya,"
"sudah minum obat?" Drean mengangguk lalu tersenyum kecil,ia rela jika harus sakit setiap hari jika itulah satu-satunya jalan mendapat perhatian Clare.
telfon Clare berbunyi,perempuan itu berdecak kecil lalu mengangkat telfonnya.
"iya?"
"sudah kubilang aku baru pulang besok,"
"gak,aku gak selingkuh,yang harusnya di curigai itu kamu yang lagi liburan ke Bali,"
"iya,ini lagi nungguin Drean dia sakit," Clare melirik Drean yang tidak bergeming,
"ya,nanti kusampaikan,"
"bye,i love you too," Hati Drean perih seketika,ditahannya air mata yang rasanya ingin keluar saja.
"Bryan?"Clare mengangguk.
"dia bilang,cepat sembuh,"
Drean hanya mengangguk.
**
"kau buat apa?" Pearl menoleh dan mendapati Mike sedang mengintipnya,penasaran apa yang sedang dibuatnya.
"oh,bubur untuk Drean,"
"dia kenapa?"
"sakit demam,tapi panasnya sudah turun,"
"kau melihat Clare?"
"tadi lagi diatas,kusuruh menunggui Drean" Mike berdecak lalu duduk di atas meja.
"anak itu,sudah kubilang untuk move on masih saja,"
"biarlah,lagipula sudah tak ada lagi hubungan antara aku dan Drean,"
"benarkah?lalu hubunganmu dengan Noah?"
"Noah masih berpacaran dengan Daisy," wajah Mike terlihat sedih,Pearl menatapnya bingung lalu menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"kau suka Daisy?!"
"stst! jangan berteriak!" wajah Mike berubah seperti kepiting rebus.Pearl tertawa lepas lalu tersenyum.
"tak kusangka,seorang Mike bisa jatuh cinta?"
"hey!aku ini manusia,punya perasaan,"
"kukira selama ini kau gay karena dari dulu tak pernah suka dengan perempuan," Mike mencubit pipi Pearl gemas.
"apa kau bilang?gay?"
"tidaaaaak,lepaskan Mike!" Mike tertawa lalu melepaskan cubitannya.
"makanya jangan nakal,tuh kenapa buburnya di kasi merica?memang Drean suka makan pedes?" Pearl menatap buburnya yang sepertinya diutak-atik oleh Mike.Sebelum dapat ganjaran dari Pearl,Mike sudah berlari jauh.
"MIKEEE,AWAS KAMU!"
........................................
akhirnya dapet update juga,guys i really need your comment.
