Author's pov
Pearl menangis di pelukan Chris.
"Sudahlah,sayang,"
"Tapi,Chris,"
"Kamu bilang kebahagiaan dia kebahagiaan kamukan?"
"Tapi,sakit,sesak,Chris,rasa ini masih ada sampai sekarang."
"Aku tau,tapi ini semua sekarang tergantung padamu,mau mempertahankannya atau melepaskannya?"
**
Sherlyn's pov
Aku merasa aneh,semenjak pertemuan Pearl dan Noah,Noah lebih sering mendiamkanku,jarang tersenyum,dan sering melamun.
Aku mencintainya sungguh.
Tapi aku tersiksa melihatnya seperti ini.
"Noah kau kenapa?"
"Tak apa,"
Aku tau ia bohong,rasanya sakit.Aku tau bahwa selama ini ia tak pernah mencintaiku,ia hanya kasihan kepadaku tak lebih.
Aku mengerti tapi yang menjadi masalahnya sekarang,aku sudah mencintainya terlalu dalam.
**
Noah's pov
Aku menatap vodka ku,lalu menghela nafas.
Kalau mom disini pasti aku sudah di mutilasinya karena datang ke pub
Sudah lama semenjak insiden aku pingsan di pub dan dad sendiri yang menjemputku.
Memalukan.
"Tambah lagi,sir?"
Tanya bartender dengan tato memenuhi otot tangannya.
"Aku butuh mineral water,"
Ia mengangguk lalu berlalu dari hadapanku.
Tak mungkinkan aku pulang dengan keadaan seperti ini?
Aku memandang keseluruh penjuru.
Dan mendapati Chris yang duduk di pojok ruangan bersama beberapa laki-laki.
Ada satu laki-laki yang berada di sampingnya,lengan Chris memeluk pundah lelaki itu.
Wait.
WHAT THE HELL?
Chris mencium mesra lelaki di sampingnya.
Dengan nafsu.
Is he gay?
...
Yes gue pilih gak hapus cerita ini,maaf ngaret banget update.
Padahal gue udh gak mood but for you guys.
Sorry lgi pendek
Vomments? Mungkin bakal buat semangat gue muncul untuk cepet update dan lebih panjang.