18

839 89 2
                                    

Noah celingukan mencari orang yang ia lihat tadi pagi.

Senyumannya,tawanya,wajahnya,rambutnya,tak ada yang berbeda dari yang terakhir Noah lihat,semuanya sama.

Sherlyn sedang menjemput adik laki-lakinya di kantor polisi,adiknya memang pembuat onar.

Noah kasihan dengan Sherlyn,orang tuanya akan resmi bercerai bulan depan,ayah maupun ibunya tak mau mengasuh dirinya dan adiknya.Maka dari itu Sherlyn sedang berencana untuk kerja sambilan di salah satu cafe.

Noah merasa dirinya harus menjaga perempuan ity,harus selalu disisinya,menguatkannya,memberikannya semangat untuk hidup.

Ia kira dirinya dan Sherlyn akan menjadi sepasang kekasih yang selalu mencintai.

Tapi,nyatanya tidak.Ia masih saja membayangkan Pearl setiap malam.

Dan tak pernah sekalipun nama perempuan itu pergi dari otaknya.

Walaupun ia tau,pada akhirnya ia akan menyakiti Sherlyn.

**

"Hahaha,Chris!" suara tawa itu membuat Noah mencari asal tawa.

Ia rindu dengan suara tawa itu.

Ia rindu dirinya.

Ia sedang tertawa dengan seorang laki-laki yang sedang memperagakan seoranh vampir dengan menggigit dua kentang goreng di masing-masing ujung mulutnya.

Itu membuat Pearl tertawa,laki-laki itu tersenyum hangat.

"Kau memang perempuan yang paling mudah kubuat tertawa,"

"Aku hanya kasihan,kau selalu berbuat berlebihan untuk membuatku tertawa,daripada aku diam saja karena memang dasarnya leluconmu tidaklah lucu,lebih baik aku tertawa keraskan?"

Pearl mengedikan bahunya sambil tertawa kecil.

"Dasar,"

Laki-laki itu mengacak rambut Pearl.

Wajah Noah memerah menahan amarah yang ia pendam.

Ia tak pernah benci melihat Pearl tertawa lepas seperti itu,karena jujur saja ia merindukan tawanya.

Yang ia benci,Pearl tertawa bukan karena dirinya.

**

Noah menghela nafas lalu melempar tas selempangannya.

Ada apa dengan dirinya?

Ia seperti tak,

Rela.

Tak rela bahwa Pearl dekat dengan laki-laki bernama Chris itu,tak rela jika Pearl bisa tertawa lepas dengan Chris itu.

Ia tak rela.

Noah mengusap wajahnya kasar lalu menghela nafasnya pelan.

Ia sudah punya Sherlyn perempuan yang paling membutuhkannya disaat masa-masa suramnya sekarang.

Ia tak bisa mencampakan perempuan itu begitu saja,ia takut Sherlyn depresi.Bagaimana juga,Sherlyn adalah perempuan yang membantunya bangun saat ia terpuruk.

Ia harus melupakan Pearl.

Memang benar katanya,

mereka tak akan bisa bersatu

..................

yap an early update! sorry ini pendek gue lgi cetek belum tau alur ceritanya.

Gue gak bakal hapus cerita ini,karena comment udah lebih dri 4 malah lebih dari 15 comment.

Thank you banget buat semua yang comment,gue menghargai setiap commentan kalian,yang jelek,maupun yang bagus itu udah buat gue seneng banget.

ok,vomment?

Kids DirectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang