13

1.1K 109 2
                                    

Pearl's pov

Semua terasa begitu,

Salah.

Aku tak bisa membayangkan,

Usahaku untuk membuat temanku bahagia,akan berakhir seperti ini.

2 hari belakangan ini aku mencoba menghubungi Daisy,tapi ia sepertinya sedang menghindar dariku.

Aku mengerti.

Mike menelfon mengatakan bahwa Daisy memang butuh waktu sebentar,ugh,ia cerita pada Mike,dan tentu saja aku merasa bersalah pada Mike aku membuat orang yang dicintainya sakit hati karena temannya yang bodoh ini.

Semenjak malam disaat aku meninggalkan Noah di teras rumah,aku tak berniat untuk menghubungi ataupun memulai semuanya dari awal,

Karena aku tau,

Hubungan kami tak akan pernah berhasil.

**

Daisy's pov

Semua orang pantas mendapatkan kebahagian,

Aku tau itu,kebahagianku adalah Noah,tapi kebahagiannya bukanlah aku,

Melainkan Pearl,

Aku marah,kecewa,sedih,pada semua orang yang selama ini membohongiku,aku memang menyukai Noah dari kecil,tapi aku tak pernah berniat untuk menghacurkan hubungannya,aku bahkan tak tau Pearl berpacaran dengan Noah.

Tapi setelah berbicara dan bercerita pada Mike,aku bertekad akan menyelesaikan semua masalah ini,

"Pa,"

Papa mendongak lalu menaikan alisnya.

"Kenapa sayang?"

"Daisy mau cerita,"

Papa mengangguk lalu menepuk tempat duduk di sebelahnya.

Aku terduduk lalu menyandar pada bahunya.

"Daisy harus gimana pa?"

"Gimana apanya? Papa gak ngerti,"

Aku menghela nafas lalu menceritakan tentang masalahku.

"Menurut papa,kali ini kamu yang harus mengalah,fix everything's up slowly,"

"Aku lagi berusaha pa,tapi aku gak tau gimana caranya,"

"Well,be a cupid then,"

Papa tersenyum kecil,kadang aku tak mengerti mengapa papa bisa mengerti tentang percintaan.

**

Noah's pov

Kuhela nafasku dengan berat lalu menyisir rambutku,

Jangan tanyakan keadaanku sekarang,

Buruk.Sangat buruk.

Seperti tinggal di neraka,

Aku mengurung diri di kamar,keluar hanya untuk makan dan menemani Frisha,

Mom dan Dad sempat bertanya mengapa sikapku menjadi seperti ini,

Aku bukannya tak ingin bercerita kepada mereka,hanya belum siap.

Aku masih tak percaya bahwa,Pearl benar-benar menyerah tentang kami,

Aku bahkan baru saja memintanya untuk memulai semua dari awal secara perlahan,tak kusangka yang kudapat bahkan lebih buruk dari nilai D di sekolah.

Frisha kadang menghiburku dengan cara mengajakku menonton film kartun kesukaannya,ia tau aku sedang dalam kondisi tak baik,maka dari itu ia tak pernah rewel maupun cerewet,

Benar-benar adik yang perhatian,

"Kak Noah,kok nangis lagi?Flisha jadi ikut nangis ental," Aku mengusap air mata yang tak tau sejak kapan sudah keluar dari sudut mataku secara perlahan.

Aku tersenyum kearah Frisha dan menggendongnya.

"Kak Noah gak nangis kok,"

Ia mengusap pipiku lalu menunjukan ibu jarinya.

"Ini basah," aku tertawa lalu mencium ibu jarinya.

"Kelilipan tadi,Frisha udah makan?" Ia menggeleng kuat.

"Nunggu kak Noah,Mom bilang kita makan sama-sama!" Ujarnya senang.

"Yaudah,Kak Noah mau mandi dulu,"

**

Mike's pov

Apakah bisa aku mengambil hatinya?

Membuka hatinya untukku?

Membuatnya melupakan laki-laki yang bahkan tak mencitainya?

Jujur,aku bahkan tak tau sejak kapan perasaan ini tumbuh,

Aku mencintai Daisy.Itu fakta yang mengejutkan,memang seumur hidupku aku tak pernah berpacaran ataupun menyukai seorang gadis.

Alasanku satu,karena aku tak mau melalaikan Clare yang notabene punya mantan segudang.

Aku tak mau dia tersakiti.

Cukup sudah ia menangis seminggu karena mantannya si Hans sialan itu.

Daisy mempunhai kepribadian yang membuatku jatuh cinta padanya,

Ia anak dari Uncle Zayn,dan Aunty Perrie,

Ia sama seperti Clare.

Persis.

Diluar kuat.Didalam rapuh,

Aku bisa melihat kedalam matanya yang biru itu bahwa ia rapuh,terlihat disaat ia bercerita di taman,matanya menunjukan sakit hati yang dalam,

Aku bukannya mencoba untuk berharap tapi,

Bisakah aku masuk kedalam hidupmu,Daisy?

**

Drean's pov

Hubungan kami baik-baik saja,

Aku tau,kami memang belum berstatus sebagai pasangan tapi semua itu tak penting,

Yang terpenting,

Sekarang ia milikku.

Dan ia tau itu,

Aku suka saat pipinya yang memerah jika kugoda,

Tawanya saat aku melontarkan lelucon yang menurutku awkward,

I love all about her,even all her little things.

**

Clare's pov

Drean begitu manis,

Dia tau cara memperlakukan perempuan dengan baik,

Aku tau bahwa kami saling menyukai dari dulu-bahkan sampai sekarang-.

Hubungan kami memang belum berstatus,

Aku pun tak terlalu membutuhkannya,

Karena,apalah arti semua itu jika kita sudah saling mencintai,status sudah tak penting lagi.

...............................

POV SEMUA CHARACTERS DALAM SATU PART.HARDEST PART EVER.

Ok vomment?

And I would like to give a dedication and say a massive thank you to:

@potatoecupcake

I love every single one of your comment(s) it's really mean a lot for me,once again thank you dear.

And  a big dedication to all my readers that's have been comment and vote to every single parts of my story,I love you all,I really do.

Kids DirectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang