Author's pov
"Noah!"
"Iya!"
"Ada yang baru nih!",teriak Clare.
"Gak nanya!" Noah berlari turun lalu menjulurkan lidahnya.Ilaria menggeleng kecil sambil menuangkan susu hangat ke setiap gelas.Mike berjalan kearah Ilaria lalu mengambil satu gelas yang sudah terisi susu hangat.
"Ah!Noah gak asik!" Clare ngambek lalu berjalan kearah Ilaria.
"Mandara mana sih?Kalian kok ditelantari kaya gini di rumah aunty?"
"Diakan lagi mesra-mesraan sama daddy aunty,anaknya sampe dilupaiin," celetuk Clare sembari menggigit rotinya.
"Sudah,sarapan dulu lalu pergi ke sekolah,"
**
Pearl dan Daisy tertawa kecil saat melihat ibu-ibu yang sempat dilewatinya berteriak histeris,bagaimana tidak?Ayah mereka dulunya ada dalam 1 band terkenal.Jadi,kemungkinan besar ibu-ibu itu adalah fans berat band ayah mereka dulu.Walaupun band itu sudah bubar.Tapi taj membuat fans mereka ikut bubar sepertinya.
"Daddy,pasti ketawa ngakak kalau tau ibu-ibu itu masih mengaguminya,"
"Papa pasti akan bersikap sok cool," ujar Daisy.Ia memang memanggil Zayn dengan sebutan Papa beda sekali dengan teman-temannya yang lain.
"Daisy,"
"Ya?"
"Kau masih menyukai Noah?" pipi Daisy memerah.
"Apakah sebegitu kelihatannya?" Pearl mengangguk lalu tersenyum penuh arti.
"Aku mendukungmu,"
Wajah Daisy berubah cerah lalu memeluj sahabat dekatnya itu.
'walaupun pada akhirnya aku yang akan tersakiti' ujar Pearl dalam hati.
**
"Noah kau makan seperti anak kecil," Daisy tertawa lalu membersihkan ujug bibir Noah yang agak kotor.
Noah terkikik kecil lalu berterimakasih.Diliriknya Pearl yang sepertinya tidak peduli dengannya.
Drean-anak Liam dan dani-tersenyum melihat kelakuan Clare yang sedang merebuti pastanya dengan kembaran laki-lakinya.Laki-laki itu tertarik dengan bagaimana cara perempuan itu berbuat konyol.
"Hey,kalian di undang untuk menginap di tempatku!" Ujar Clare sambil tersenyum.
"Ada acara apa?" tanya Drean sambil menaikan alisnya.
"Well,you know.Kita gak enak sama aunty Ilaria,soalnya kita udah 3 hari tinggal disana.Dan udah ngerepoti-"
"Kalian sangat ngerepotin," potong Noah yang dihadiahi jitakan dari Mike.
"Jadi,karena orang tua kita yang bulan madunya kayanya masih lama,dan menelantari kita.Yah,kalian kita ajak nginep,biar rumah kita gak sepi,"
"Kalian berdua udah buat rumah jadi rame,jadi gak perlu kita-kitakan?" tanya Pearl sambil terkikik geli.Noah tersenyum kecil lalu meminum Es Tehnya.
"C'mon!Seminggu kedepan kitakan libur,apa kalian gak bosen dirumah aja?" tanya Mike diikuti anggukan setuju dari kembarannya.
"Im in," ujar Drean.
"Aku ikut deh," Ujar Pearl dan Daisy bersamaan.
Noah menghela nafas lalu mengedikan bahunya.
"Gak ada alasan buat aku gak ikut bukan?"
**
"Yah,Kak Noah mau ninggalin Flisha?" Noah terkikik lalu mencium pipi adiknya yang baru berumur 5 tahun.
"Kakakkan cuma nginep 4 hari,jadi nanti Frisha tidur sama Daddy sama Mommy dulu ya,"
"Asyiknya,tidul cama kak Noah!Daddy godaiin Mom telus cih kalau mau tidul," Noah tak bisa menahan dirinya untuk tak menggendong adik kecilnya.
"Nanti kalau Frisha udah gede,pasti ngerti,"
"Flisha gak mau ede!Mau jadi ecil aja!"
"Ada apa sih?" Niall mengambil alih Frisha sambil menciumi pipi anak perempuannya itu.
"Noah mau nginep dirumahnya Si Kembar," ujar Noah sembari melanjuti memasuki beberapa bajunya.
"Oh,berapa hari?"
"4 hari paling,liat situasi,mom mana?"
"Sibuk di butik,ini dad disuruh kesana sekalian aja Frisha sama kamu,eh kamunya mau pergi yaudah titip salam buat si kembar,"
Noah mengangguk lalu mencium pipi Frisha.
"Kak Noah pergi dulu ya," Frisha mengangguk lucu.
"Daddy gak di cium?" Noah memutar bola matanya lalu keluar dari rumahnya.
**
"Gak mau pokoknya kita pesen Pizza!"
"Mcd lebih enak!"
"Pizza aja!"
"Mcd!"
"Pizza!"
"Mcd!"
Noah menutup telinganya sembari menatap kesal kedua sepupunya yang masih meributkan akan memesan Mcd atau Pizza.
"Sudah,cukup!Pesan Pizza saja!"Tanya Drean melerai.
"Terserah," ujar Clare cemberut lalu berlari ke kamar dan membanting pintu.Clare memang cewek yang suka usil,tapi paling cepat ngambek dan berujung menangis.Mengenaskan.
"Aku yang tanganin dia,kalian pesan Pizza," ujar Drean lalu berjalan ke kamar Clare.Kalau dalam masalah ini dialah yang bertanggung jawab,selain ayahnya dulu disebut-sebut orang yang bijaksana.Ia juga merasa bersalah karena lebih memilih Pizza dari Mcd.
Drean's pov
Kubuka pintu bertuliskan 'Clare' dengan sangat pelan lalu menyapu seisi kamar.Clare sedang meringkuk di pojok sambil menenggelamkan wajahnya di lutut nya yang dipeluknya.
Aku berjalan mendekati dan berjongkok di depannya.
"Mau nangis sampai kapan?"
Clare tak menjawab,bahunya masih naik turun tanda ia masih sesegukan.
"Maafin aku,kamu mau Mcd?Yaudah ayo kita beli berdua,yang lain biar pesen pizza," Perlahan wajah Clare terangkat,wajahnya basah,matanya merah,pipinya sembab.
"Drean,makan pizza aja," ujar Clare sembari menghapus air matanya.Duh,imutnya.Cipok nih,eh?
"Gak,sekarang Clare maunya apa?" Drean terduduk menghadap Clare.
Semua orang tau bahwa ia menyukai gadis di depannya ini,tapi nyatanya malah gadis ini sama sekali tidak peka.Tidak peka atau Drean yang kurang memberinya kode?
Tapi bagaimanapun juga Drean belum siap untuk pacaran.
"Mau di peluk," sikap manjanya keluar.Drean sudah terbiasa dengan sikap Clare dari kecil.Kata Clare,ia suka pelukan lelaki itu.
Drean menarik Clare ke sofa lalu menyuruhnya untuk duduk bersamanya.
Dipeluknya tubuh kecil Clare dengan hangat,Clare menidurkan kepalanya di dada bidang Drean.
**
Author's pov
"Kau menghindariku," ujar Noah sembari menuangkan Jus Jeruknya.Pearl menggigit bibir bawahnya.
"Kamu tau Noah,hubungan ini gak akan berhasil sama sekali!Disisi lain aku gak mau kehilangan sahabatku,disisi lain aku juga cinta sama kamu,jadi aku minta break,"
Pearl beranjak dari dapur dan menuju ruang tv.
Memang tak ada seorangpun yang tau tentang hubungannya dengan Noah.Bahkan tak orang tuanya sekalipun.
............................
Aku remake,jdi alur ceritanya bedakan?