16

933 90 4
                                    

Author's pov

Staf rumah sakit berlalu-lalang kesibukan,mereka sedang berjuang mempertaruhkan 2 nyawa di UGD,Pearl dan Noah sedang melawan maut.

Pearl dan Noah memang kehabisan banyak darah,sedangkan stok darah yang jenisnya sama hanyalah golongan A yaitu darah golongan darah Noah.

Belum ada keluarga yang menelfon,Frisha menangis tersedu-sedu di ruang tunggu,ia takut,semua orang menatapnya bingung.

"Adek,hafal nomer telfon daddy?"

Frisha menggeleng.

Suster itu duduk di samping Frisha,"Kalau nama daddy atau mommy?"

Frisha mengangguk,"Niall Holan sama Ilalia Holan tante," ia mengusap air matanya.

"Nanti tante cari datanya,kamu jangan nangis ya,"

"Flisha takut tante,"

"Yasudah,yuk ikut sama tante," Suster itu berniat untuk menaruh Frish di tempat bermain anak-anak,semacam suatu ruangan khusus anak-anak.

Frisha mengangguk lalu menatap pintu ruang UGD,"Kak Ellie sama Kak Noah baik-baik aja kan tante?" Suster itu tersenyum lalu mengelus pipi tembam Frisha.

"Frisha liat semua orang disini?"

Frisha mengangguk,"Semua orang disini,sedang berusaha agar kakak Frisha sembuh,"

Frisha mengangguk mengerti.

**

Niall dan Ilaria tergesa-gesa,ia mendapat kabar dari rumah sakit saat tamu sedang ramai-ramainya berdatangan.

Pesta pernikahannya dibatalkan,Mandara dan Harry sedang dalam perjalanan,Louis dan Ele sudah berada di depan ruang UGD,Perrie dan Zayn belum mendapat kabar apapun,sedangkan Dani dan Liam sedang terjebak macet.

"Bagaimana keadaan mereka?" Niall menatap Ele yang sedang menangis di dekapan Louis.

"Kritis," Ilaria mendesah lalu menangis.

Niall merengkuh istrinya,ia menatap Louis yang sedang menenangkan istrinya juga.

"Semua akan baik-baik saja," Niall mengecup ujung kepala Ilaria lalu mengelus rambutnya.

Dokter keluar dari ruangan UGD.

Wajahnya penuh penyesalan,oh ini tidaklah bagus.

"Maaf kami sudah berusaha sebaik mungkin,"

"Apa maksudnya dok?!" Louis berteriak.

"Tenang tuan,yang laki-laki sudah melewati masa kritisnya sedangkan yang perempuan masih bertarung dengan maut karena kami kehabisan stok darah,"

"Pakai darahku Louis!" ujar Ele.

"Kau tak bisa mendonorkan darah Ele,kau sedang hamil,"

"Satu-satunya cara adalah mengirim yang perempuan ke Jerman,karena pusat rumah sakit kami disana,"

"Dok,kata dokter anak saya kekurangan darah,apa iya memungkinkan dia menempuh jarak jauh?"

Dokter itu mengangguk,"Bisa,kami akan mengirimkan satu suster dan satu dokter untuk ikut terbang bersamanya,sementara ia harus memakai beberapa alat yang membuatnya masih bisa bernafas,"

Louis mengangguk,"Hari ini kami akan melakukan penerbangan dok,"

**

Ilaria menatap Noah yang terkulai lemas diatas ranjang rumah sakit,kepalanya dililitkan perban,badannya biru-biru.Ia tak percaya anak laki-lakinya mengalami kejadian pahit seperti ini.

Niall menjemput Frisha di tempat tunggu anak,Mandara dan Harry,dan si kembar sedang kencari makan,Zayn dan Perrie dan,2 anaknya harus pergi karena ibunya jatuh sakit,Dani dan Liam,dan Drean mengurusi pesta yang dibatalkan.Louis dan Ele dan Pearl dalma perjalan ke Jerman.

Cklek.

"Moommyyyy!" Frisha berlari kearah mommynya.Ilaria tersenyum lalu meembawa Frisha kepelukannya.

"Frisha baik-baik ajakan?"

Frisha mengangguk.

"Syukurlah,yasudah,Frisha mau makan?"

"Frisha udah diajak daddy makan,mommy gak makan?"Ilaria menggeleng lalu mencium pipi anaknya.

"Tidak sampai kakakmu sadar,"

.............................

Mereka bakal ketemu lagi gak ya?kayanya enggak.WAKAKAK

Kids DirectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang