11

1.2K 108 6
                                    

Pearl's pov

Ini bencana,

Darimana Noah tau segalanya?

"Ada apa Pearl?",mom mendekatiku dan mengelus rambutku.

"Ini bencana,mom!"

"bencana apa?gempa bumi?" Dad terduduk di seberangku.Aku berdecak.

"Lebih parah dari itu,"

"Jadi apa?"

"Persahabatanu terancam," aku memukul kepalaku,"kalau saja tadi aku tak membuat kue bersama Noah!"

Mom dan Dad saling menatap,"Maksudmu apa sayang?cerita dari awal," mom mengusap rambutku pelan.

Aku menghela nafas dan menceritakan semuanya dari awal.

"Kalau itu sih memang salahmu,dengan kata tidak lain kamu menyia-nyiakan perasaan sayang Noah kepadamu untuk sahabatmu,Noah bahkan tak memiliki perasaan apapun pada Daisy,"

"Dad kok bicara seperti itu sih!"

Dad hanya mengedikan bahunya lalu beranjak menuju kamar.

"Dad kamu benar sayang,kamu yang harus memperbaikinya,"

"Aku hanya mencoba mengorbankan orang yang kucintai untuk orang yang kusayangi,"

"Dan itu salah,kamu hanya memikirkan satu kebahagian,bagaimana dengan kebahagian lain?bagaimana dengan kebahagianmu?"

Aku melamun,mom beranjak dan pergi ke kamarnya sedangkan aku masih memikirkan jalan bagaimana bisa menyelesaikan masalah ini secepatnya.

**

Noah's pov

Aku benar-benar kacau,

Aku tak berusaha untuk memperbaiki hubunganku dengan Daisy karena aku tau bahwa,

Hubungan kami selesai sampai disini.

Aku tak bisa lagi untuk menjadi pacarnya sedangkan aku bahkan tak mempunyai secerah rasa suka padanya,

Bukan bermaksud jahat,aku hanya tak bisa mencintainya sudah kucoba dan nama Pearl selalu terngiang.

"Kak Noah kenapa?"

Frisha masuk kekamarku lalu duduk di kasurku sambil memeluk bonekanya.

Aku tersenyum,

"Kakak gak apa-apa,"

"Kak Ellie sudah pulang?"

"Iya,tadi dia gak pamit sama Frisha?"

Frisha menggeleng,"Tapi tadi Flisha liat dia nangis sambil bawa tas pas kelual lumah,"

Pasti pernyataanku membuatnya terkejut,aku tau semua itu saat menyuruh Mike untuk meceritakan semua-bukan menyuruh tapi memaksa-

"Frisha sekarang tidur ya,Dad sama Mom kan besok dateng,kita jemput mereka di bandara besok,"

Frisha mengangguk senang,"Flisha tidul di kamal kak Noah ya?"

Aku mengangguk,"Tapi kakak harus pergi dulu,kakak panggil kak Mike buat jagaiin kamu ya?"

Frisha mengangguk lalu terlelap di kasurku.

**

"No..ah?"

"Bisa bicara sebentar?" Pearl mengangguk.

Kami duduk di luar rumah,suana menjadi canggung seketika.

"Mau bicara apa?"

"Kenapa kamu lakuiin ini semua?Kenapa kamu korbanin perasaan kamu buat Daisy?"

Aku menatapnya lembut,Pearl menunduk lalu memainkan jarinya,kebiasaan yang paling kusuka darinya.

"Aku mau orang yang kucintai bahagia bersama orang yang aku sayangi,apakah itu salah?"

Aku mengangguk,"Salah besar,bagaimana jika aku hanya bisa bahagia jika bersamamu?" Kugenggam erat tangannya dan mengarahkannya ke dadaku.

"Jantung ini hanya berdetak seperti ini,jika bersamamu,dia bahkan berdetak normal bersama Daisy,"

Wajahnya memerah.

"Noah,aku ga..a."

"Aku tau,kamu pasti gak bisa buat Daisy sedih,tapi kamu gak hargaiin perasaan aku,"

Pearl mendesah lalu menatap langit.

"Aku mencintaimu dan akan terus akan begitu,tapi takdir kita berbeda Noah,"

"Apa maksudmu?"

"Garis takdir kita berbeda,kamu tak ditakdirkan untuk bersamaku,"

Pearl tersenyum lalu mencium pipiku lembut.

"Mungkin ini adalah sebuah akhir,senang bisa mencintaimu Noah,"

Ia beranjak dan masuk kedalam rumahnya.

Apakah semua ini sudah benar-benar berakhir?

............................................

spesial part buat Nearl (noah-pearl) 

gue tau banyak banget kata-kata alay disana gue tau :')

commentnya please? kalo gak lebih dari 5 comment gak gue next ya 

Kids DirectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang