Part 13

487 48 19
                                    

Typo

-----

"Gimana dia masih belum bicara" ucap Rama saat memasuki ruangan dimana Melody di sekap bersama dengan satu pria yang tak lain dan tak bukan adalah Shammy sambil menghisap sebatang rokok

"Belum bos" ucap Shammy sambil menunduk

"Mau sampai kapan kamu tutup mulut Melody.... itu sama saja menyakiti diri kamu sendiri" monolog Rama sambil berjalan menuju Melody

"Kamu dengar saya" kini Rama sudah berjongkok dihadapan Melody dengan tangan mengangkat dagu Melody sedikit kasar sementara Shammy hanya bisa diam sambil memalingkan wajahnya tak sanggup melihat pemandangan yang menurutnya sangat menyakitkan

Kini wajah Melody sudah berada tepat dihadapan Rama... Rama yang melihat itu hanya tersenyum kecil sambil mengusap darah yang mengalir melewati mata Melody

"Kamu cantik sama seperti alm. bunda kamu... tapi setelah melihat kamu seperti ini... saya jadi merasa kasian.. wajah cantikmu kini sudah tidak berbentuk lagi"

"..."

"Kalau kamu bilang dimana amplop itu mungkin om gak akan melakukan ini sama kamu"

"Sampai kapanpun... Imel... gak akan kasih tau dimana amplop itu... kalaupun Imel kasih tau... om pasti akan tetap membunuh Imel" ucapan Melody membuat wajah Rama memerah menahan amarah dengan gerakan cepat Rama langsung melayangkan tangannya kearah wajah Melody... Shammy yang melihat itupun langsung menahannya

"Jangan bos" sontak Rama langsung menatap Shammy yang ikut berjogkok disampingnya

"Kondisi dia sudah sangat lemah... kalau sampai bos melakukan kekerasan lagi... kemungkinan besar dia akan kehilangan nyawanya" Rama dengan cepat langsung menghempaskan tangan Shammy yang berada dipergelangan tangannya, Rama langsung berdiri dan merapikan jasnya yang sedikir berantakan

"Kamu urus dia... saya gak mau tau kalau sampai saya kembali nanti gak ada perubahan dari dia... dengan terpaksa saya pilih jalan lain"

"...."

"Membunuhnya" ucap Rama sambil menatap tajam kearah Melody

"Ba... baik bos" gugup Shammy sambil menunduk kearah Shammy

Sepeninggalnya Rama nampak Shammy masih terdiam menatap pintu yang kini sudah tertutup rapat

"Kenapa" Shammy yang mendengar suara Melody langsung beralih menatap Melody yang berada disampingnya

"Ke... kenapa... ka.. kamu gak membunuhku"

"Maaf" lirih Shammy

"Padahal... saat ini... aku sudah lemah... bahkan nyawaku sudah ada diujung tanduk... itu arti nya kamu lebih mudah membunuhku"

"..."

"Aku sudah lelah hidup seperti ini... mungkin kalau aku jujur ke om Rama... semuanya akan berakhir"

"ENGGAK" bentakan Shammy membuat Melody tersenyum kecil

"Kenapa... karna bagi aku itu semua percuma... walaupun aku tutup mulut.. aku akan dibunuh dan aku buka mulutpun.... aku akan tetap dibunuh... jadi lebih baik aku jujur"

"Enggak... lo gak boleh jujur sama dia" Melody langsung menatap Shammy dengan penuh tanda tanya

"Kamu,-"

"Gw... gw Shammy anak buah dari Kinal"

"Maksud kamu"

"Gw disini menyamar jadi anak buah Rama sekaligus mengakhiri semua drama yang dia lakukan selama ini" Melody yang mendengar itupun tersenyum tipis bahkan sangat tipis namun Shammy bisa melihat senyum itu

Sahabat SementaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang