Part 11

507 58 11
                                    

Typo

-----

Melody pov

Tak terasa waktu berputar dengan cepatnya kini hari yang ditunggu telah tiba dimana hari yang ingin aku hindari yaitu hari dimana pertemuan pertama antara aku dan Rama ayah dari seseorang yang selama ini udah aku anggap seperti adik kandung aku sendiri (Nabilah)... setelah sekian lama akhirnya aku bertemu dengannya... beberapa hari yang lalu Nabilah bilang ayahnya ingin bertemu dan mengajakku makan malam bersamanya... ingin menolak tapi aku gak enak sama Nabilah lebih baik aku menerimanya walaupun resikonya sangat besar... jujur selama ini aku masih tak percaya bahwa Nabilah anak dari seorang pembunuh.... aku ingin marah dan membenci dia tapi aku gak bisa... entah kenapa setiap aku melihat dia mengingatkan aku pada Zara adik yang sudah lama meninggalkan aku... seperti saat ini aku melihat Nabilah dari arah ruang tamu sedang berada diteras aku bisa merasakan kegelisahan pada dirinya aku tau dia khawatir dan takut tapi aku lebih takut lagi kalau terjadi sesuatu pada dirinya aku tau betul sifat dari ayahnya tegas dan selalu tepat waktu... kenapa aku tau semua tentang dia karna dulu alm. papa pernah bercerita tentang dia kalau ada salah satu karyawan dia yang telat dia akan memecatnya hair itu juga dan aku yakin Nabilah pasti lagi memikirkan itu... merasa tidak nyaman aku pun langsung bergegas menuju kearah nya yang terus mondar mandir bahkan dia selalu melihat jam yang terpasang ditangan kirinya

"Maaf lama" ucapku sambil memegang pundaknya dapat aku rasakan dia terlonjak kaget bahkan saat ini dia berada dihadapan ku entah apa yang ada difikirannya dia hanya terdiam bahkan kedua matanya tidak berkedip sedikitpun

"Kakak cantik banget" ucapnya yang membuat aku menunduk malu

"Apaan sih de... kamu juga cantik bahkan melebihi kakak cantiknya"

"Bisa aja... yaudah yuk kak kita berangkat sekarang" aku hanya mengangguk dan langsung mengikuti langkah kaki Nabilah menuju mobilnya.

Sesampainya didalam mobil Nabilah langsung melajukan mobil nya... disepanjang perjalanan baik Nabilah maupun aku tak ingin mengeluarkan kata kata sedikitpun... aku hanya menatap kearah luar jendela mobil menatap suasana malam hari yang cukup ramai sementara Nabilah (?) aku tau sedaritadi dia terus menatapku bahkan aku dapat melihat dari ujung mataku dia tersenyum sangat manis walaupun tipis tapi bagi aku itu sangatlah manis, tak butuh waktu lama mobil Nabilah sampai dan terparkir rapi disalah satu restaurant ternama di daerah jakarta, restaurant tersebut nampak ramai bahkan dapat aku liat banyak pengunjung yang memenuhi restaurant ini... aku tau restaurant ini bukan restaurant biasa melainkan restaurant para pejabat berkumpul... setelah turun dari dalam moil Nabilah aku hanya terdiam sambil menatap sekeliling restaurant yang dari dulu tidak berubah... dapat aku rasakan sebuah sentuhan ditanganku saat aku melihat kebawah ternyata Nabilah sedang menggenggam tanganku

"Jangan takut... ada Nabilah disini" ucapnya sambil tersenyum

Aku bukan takut... aku cuma kangen tempat ini... karna tempat ini adalah tempat terakhir aku berkumpul dengan kedua orang tuaku dan adik kesayanganku 

"Makasih de" ucapku sambil mengeratkan genggaman tanganku kepadanya

Kini kami melanjutkan langkah kami yang tertunda... langkah demi langkah kaki lewati bersama hingga akhirya kami berada disalah satu tempat khusus yang sepertinya sangat tertutup pasalnya tempat ini berada didalam ruangan dan dapat aku lihat didepan ruangan itu terdapat dua orang penjaga memakai baju jas bewarna hitam... seketika aku langsung mengeratkan genggaman tanganku kepada Nabialh dan dapat aku rasakan Nabilah juga membalas genggaman tanganku

"Non Nabilah tuan sudah menunggu didalam"

"Udah lama"

"Enggak non baru aja"

Sahabat SementaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang