Sembilan

640 124 30
                                    

Tekkan bintang dulu yaa gaes.
Jangan lupa.. 😉😉😉

Happy Reading.

Sudah hampir setengah hari dan matahari pun seperti enggan menunjukkan rupanya dengan utuh.
Terbukti dari rintikan air hujan yang masih setia memenuhi bumi ini walau hanya berupa tetesan tetesan kecil.

Dan, Adakah yang lebih buruk daripada menunggu?

Sudah hampir 4 jam atau bahkan lebih 4 jam 2 cowok ganteng ini menunggu. Dengan wajah yang bisa kebaca gimana bosannya mereka sekarang ini.

Keliatan dari Verrel yang tidak henti-henti melihat kelayar handphone nya. Sedangkan Max masih setia dengan makanan dihadapannya, Max jauh lebih santai walau rasa bosan juga bisa kebaca dari wajahnya.

Mau tau dimana adi sekarang?
Jawabannya adalah Ia masih molor didalam mobil. Gila bener itu bocah kalau sudah tidur kalah kebo dibuatnya.

"Rel, lo uda WA ikuy blom? Lama banget dia keluar?" Akhirnya keheningan diantara dua cowok ini berakhir juga dengan Max yang memulai percakapan.

"Uda" Verrel menjawab sangat singkat dengan mata fokus kelayar petak handphonenya. Max pun mengalihkan pandangan matanya dari semangkok bakso kini menatap Verrel dengan sedikit memicing.

"Lo kenapa? Laper? Itu aja uda porsi yang ketiga." Tanya Max dengan wajah bingungnya.

"Lo baca ini chat dari Ikuy. Mending lo aja yang ngechat dia tadi. Kesel gue." Masih dengan wajah setengah cemberut Verrel memberikan handphonenya kepada Max.

Max yang masih bingung mengambil alih benda petak itu dan melihat riwayat chat yang tertera dilayar.

MyKuy 💙

Bebh

Yang

Sayang 😍😍

Yukiiii 😤😒

Happa??

Kok baru bales?

Jangan diread doang donk. Bales apaan kek. 😬

Tuhkan tuhkan. Gue uda mau jamuran ini nunggunya.

Fix gue kesel. 😡

Lo bising banget sih Jambull..

Gue lagi kuis ini.

Jangan ganggu!!! 😠😠

😭

"HA HA HA HAAA" Seketika tawa Maxime pun pecah.

Hingga membuat orang yang ada disekeliling mereka bingung dan melihat kearah mereka yang sekarang jadi tontonan gratis dikantin yang agak sedikit ramai ini. Tapi Max tidak perduli dan tetap tertawa hingga Verrel dengan jailnya memasukan satu buah bakso bulat kemulut Max yang sedang tertawa lebar.

Dengan wajah memerah Max pun terbatuk hebat hingga meneteskan air mata. Dan sekarang gantian Verrel yang tertawa puas.

"Syukurin lo" Ucap Verrel dengan senyuman iblisnya.

"Sialan lo taii. Gilakk!! Pedes banget ini idung gue" Max segera minum dan menoyor kepala Verrel sekuat mungkin hingga membuat Verrel mengeluh kesakitan.

Cinta AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang