Jangan lupa tekan ☆ yaa guys
Happy Reading! 😊
☆☆☆
"Ada apa?" Yuki berkata setelah melihat siapa yang dengan tiba-tiba menarik pergelangan tangannya dan mengikuti seseorang itu agar tidak menganggu teman-temannya yang ingin masuk kedalam kelas.
"Aku ingin kita bicara."
Dengan menghela nafas perlahan, Yuki menatap orang tersebut lalu menarik tangannya yang masih dipegang oleh seseorang itu sambil tersenyum.
"Yauda, entar ya pas matkul aku abes. Jam makan siang kita bicara. Dikantin bawah aja." Dapat dilihat dengan jelas betapa bahagianya wajah seseorang itu.
"Oke. Aku tunggu." Dengan semangat orang itu berkata sambil tersenyum sangat lebar lalu pergi dengan langkah seribu sebab bel sudah berbunyi lima menit yang lalu.
Yuki duduk dibangkunya sambil menatap kedepan. Al yang memperhatikan Yuki dari awal hanya diam tanpa berniat menanyakan apa yang sedang Yuki bicarakan dengan seseorang tadi.
Karena Al faham banget dengan sifat Sahabatnya ini. Ia akan bercerita dengan sendirinya tanpa harus ditanya.
☆☆☆
"Gue harap lo nggak sebodoh kemaren yaa Stef. Jangan sia-siakan kesempatan ini." Kevin berbicara sambil menatap Stefan dengan serius.
"Gue kenal banget sama dia dari Esempe asal lo ta__"
"Gue tau" potong Stefan cepat.
"Jangan asal motong omongan gue kamvrett!" Gerutu Hito sambil menoyor kepala Stefan yang duduk didepannya ini.
"Uda ah gue cabut. Good luck ya my brother. Entar kabari kita gimana hasilnya. Yok Vin cabuttt." Lanjut Hito sambil menarik Kevin yang sedang duduk diatas meja sambil memainkan handphonenya. alhasil Kevin pun hampir saja terjungkal jika tidak segera menyeimbangkan tubuhnya dengan baik. Sambil mengumpat Kevin pun menoyor kepala Hito dengan kuat sehingga siempu nya meringis kesakitan.
Stefan hanya geleng-geleng kepala sambil tertawa keras menyaksikan itu.
☆☆☆
"Ya ellah ki. Ngapain sih ketemu itu orang? Uda yukk kita pulang aja." Terdengar jelas suara Verrel yang ngerengek tidak terima.
"Uda ih diem! Atau lo pulang sendiri sono." Yuki pun berkata ketus sambil menatap tajam Verrel, sedangkan Verrel, Ia langsung mingkem dengan bibir maju semeter kedepan.
Mereka berlima, Al, Max, Yuki, Verrel dan Adi. Mereka berjalan berdampingan menyusuri koridor kampus dan melangkah menuju kantin kampus yang terletak dilantai satu.
Yuki yang berada ditengah diantara empat cowok ganteng ini berhasil mencuri perhatian orang-orang yang mereka lewati. Ada yang menatap kagum juga ada yang menatap iri.
Dan disinilah mereka tiba, dikantin kampus yang berada lantai satu. Tidak sulit bagi Yuki untuk mencari keberadaan orang yang ingin ditemuinya. Karena begitu Yuki tiba orang itu langsng berdiri dan melambaikan tangannya kearah Yuki dan kawan-kawan.
"Ehmm... bisa gue bicara empat mata sama Yuki?" Tanya orang tersebut kepada empat cowok yang berdiri dihadapannya ini.
Al yang menatap datar, serta Adi yang menatap malas-malasan juga Verrel yang menatap tajam bak silet kearah orang itu. Hanya Maxime lah yang menatap dengan tersenyum hingga menampakkan lesung pipi yang dalam diwajah ganteng kebulean nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Abadi
Romance#8 (12.05.2018) #4 Iqbalramadhan (02.09.2021) #2 Stefki (06.11.2021) "kamu kenapa? apakah kamu masih mencintainya? sayang kok malah diam? sini sini liat wajah aku tatap mata aku. kamu enggak perlu takut. kalo emang kamu masih mencintainya. kamu bole...