Hening sejenak.
Hingga kebosananpun mengharuskan yuki untuk yakin dengan keputusan itu. dengan menarik nafas sejenak dan menghembuskannya.
"Kamu kenapa? Apakah kamu masih mencintainya? Sayang kok malah diam sih? Sini sini liat wajah aku dan tatap mata aku. Kamu enggak perlu takut aku tersakiti. Kalo emang kamu masih mencintainya. Kamu boleh kok pergi kedia. Kalo kamu masih ragu sama perasaan kamu ke aku, yauda kamu kembali aja kedia." Ucap yuki dengan susah payah karena menahan rasa sesak didadanya dan senyuman manis itu enggak pernah lepas dari wajah cantik yuki. Mencoba untuk baik-baik saja.
Stefan tetap diam.
"Cinta itu enggak bisa dipaksakan. Aku gapapa kok, kalo kamu mau kembali kedia, Yauda. Bisa sedekat ini sama kamu aja aku udah seneng. Bahagia kamu itu bahagia aku. Kalo bahagia kamu bukan sama aku yauda aku ikhlas ngelepas kamu asal kamu bahagia." Sambung yuki panjang lebar sambil menahan sejuta butiran bening yang ingin segera turun dengan sekuat tenaga sambil menunduk yuki mencoba menenangkan dirinya agar tidak terlihat buruk.
"Maafin aku." Ucap stefan dengan wajah menunduk.
Yukipun berjalan menghampiri stefan lalu memegang kedua tangannya. Sehingga stefan pun mengangkat wajahnya dan kini mereka saling bertatapan.
"Enggak perlu minta maaf." Yuki tersenyum.
"Ini bukan salah kamu. Ini soal hati. Ini soal perasaan. Kamu lebih dulu kenal dia daripada aku. Kalian punya banyak kenangan indah sebelumnya. Yauda ya aku pergi. Anggap aja kita enggak pernah ada hubungan spesial. Semoga kamu bahagia dengannya dan aku akan selalu mendoakan untuk kebahagian kamu. Jaga dia baik-baik ya jangan sampai pergi lagi." Lanjut yuki panjang lebar dan menampilkan senyuman terbaik dan termanisnya.
Yuki segera melepaskan genggaman tangannya dari tangan stefan dan segera beranjak dari taman itu dengan membawa kepingan hati yang sudah hancur seperti potongan puzzle dan hadiah yang ingin yuki berikan kepada stefan untuk anniversery mereka yang setahun dengan linangan air mata yang benar-benar sudah tudak dapat yuki tahan. Dengan langkah cepat yuki segera pergi kehalaman depan dan menyetop taxi.
Karena sibuk dengan fikiran dan perasaan serta hatinya yang sudah benar-benar hancur. Yuki sampai tidak mendengar ada yang memanggil namanya dengan wajah bingung karena melihat gadis itu menangis sambil berlari dan segera menyetop taxi dan segera masuk ketika taxi itu berhenti.
"Kak yukiiii" teriak cowok itu setelah sampai diluar pagar rumahnya.
Tapi hasilnya percuma. Karena taxi itu sudah membawa yuki pergi dan berlalu dari halaman rumahnya dan komplek perumahan ini.
☆☆☆
"Kemana neng?" Tanya sisopir taxi.
"Jalan aja pak nanti saya tunjukin jalannya." Ucap yuki yang masih sesegukkan. Dan mencoba tenang beberapa menit kemudian.
Dengan cepat yuki mengambil handphonenya yang ada ditas dan segera menon-aktifkannya lalu melemparnya kembali kedalam tasnya.
Sesakit inikah mencintaimuu!?!! Batin yuki menjerit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Abadi
Romance#8 (12.05.2018) #4 Iqbalramadhan (02.09.2021) #2 Stefki (06.11.2021) "kamu kenapa? apakah kamu masih mencintainya? sayang kok malah diam? sini sini liat wajah aku tatap mata aku. kamu enggak perlu takut. kalo emang kamu masih mencintainya. kamu bole...