Bandung, 10 februari 2015
"Baal seandainya gue pergi pindah sekolah, apa yang bakal lo lakuin kalau nggak ada gue disini?" tutur gadis berambut panjang yang tengah tersenyum manis menatap iqbaal yang berada disampingnya.
"gue bakal kangen lo tiap hari." balas iqbaal menatap gadisi itu.
"dasar ngegombal terus!"
"emang bener kok, lo cewek yang bakal gue kangen tiap detik, menit, jam, hari, bulan sampe tahun. Memangnya kenapa sih? Tiba-tiba ngomong seakan besok lo pergi dari sini." ujar iqbaal penasaran.
Gadis itu terdiam dengan senyuman yang masih terpancar diwajahnya, iqbaal menatap raut wajah gadis yang berada disampingnya. Senyuman itu perlahan pudar entah apa yang dipikirkan gadis itu.
Iqbaal meraih tangan gadis itu membuat gadis tersebut menatapnya.
"kenapa jadi sedih?" tanya iqbaal.
Gadis cantik berambut panjang itu melepas perlahan genggaman iqbaal dan tersenyum menutup kepedihannya.
"nggak kok, ya seandainya aja. gue juga nggak bakal pindah skolah."
"bener yah, awas!"
*
Beberapa buku milik (namakamu) terjatuh begitu saja dilantai. Gadis itu menatap tak suka pada reina yang sengaja menjatuhkan buku-buku tersebut."buku lo?" reina menatap santai (namakamu) menanyakan buku yang sengaja ia jatuhkan mendarat dilantai.
"iya" (namakamu).
"maaf gue nggak sengaja" reina tersenyum miring lalu meninggalkan (namakamu).
(namakamu) berlutut mengambil beberapa bukunya dilantai, aktivitasnya terhenti saat iqbaal datang membantu (namakamu).
Gadis itu menatap iqbaal dengan polosnya membiarkan iqbaal mengambil satu persatu buku milik (namakamu).
Iqbaal bangkit berdiri begitupun (namakamu), buku tersebut diberikannya pada (namakamu). Setelah gadis itu mengambil hak miliknya iqbaal pergi tanpa sepatah kata apapun.
"dia belum minum obat? Atau gimana? Tumben banget" gumam (namakamu).
Reina datang menghampiri iqbaal dikelas iqbaal, suatu kebiasaan yang tidak akan reina hilangkan adalah bertemu iqbaal dikelas iqbaal sendiri.
Reina menyukai iqbaal walaupun reina sudah tau perasaan iqbaal tidak lebih dari seorsng teman. Iqbaal juga tidak terlalu akrab dengan reina hanya saja reina yang terus berusaha mendekati iqbaal.
"ngapain lagi lo kesini? Gue udah bosen liat muka lo disini." tutur iqbaal menampilkan raut wajah tak suka.
Reina tersenyum manis duduk dikursi milik orang lain berhadapan dengan iqbaal.
"baal lo nggak usah deh bentak gue kayak gitu. Perasaan cewek beda sama perasaannya cowok lo nggak kasian sama gue?" reina dengam percaya melontarkan perkataan itu pada iqbaal.
Sikap reina berubah drastis mungkin karena iqbaal sudah menolak perasaannya duluan.
Iqbaal menghela napas kasar kenapa reina begitu terobsesi dengannya? Apa tidak ada laki-laki yang lebih tampan dari iqbaal?

KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Remember Me? [COMPLETED]
RomanceApa kamu sama sekali tidak mengingat aku?