14.

1K 86 0
                                    

(namakamu) mengambil headphone miliknya yang ia letakan diatas meja belajarnya, memakai headphone tersebut dan memplay lagu yang ia suka akhir-akhir ini.

Hari ini ia tidak masuk kuliah karna merasa kurang enak badan maka dari itu ia memilih untuk menenangkan pikirannya dengan memplay lagu kesukaannya.

Line!

Suara notifikasi Line berbunyi, (namakamu) segera membuka app tersebut dan tersenyum saat mengetahui siapa yang mengirimi pesan untuknya.

Iqbaal : kamu dimana? Kok belum ada dikelas?

(namakamu) : kurang sehat.

Iqbaal : kenapa nggak bilang sih! Buat aku panik aja.

(namakamu) : maaf sayang, kalau aku udah enakan baru aku masuk. Mungkin besok baru masuk.

Iqbaal : pulang kuliah aku ke rumah.

(namakamu) : iya, aku tunggu yah.

Iqbaal: (read)

(namakamu) merasa senang jika melihat kekhawatiran iqbaal lewat percakapan tadi.
Ia hanya berharap kebahagiaan yang ia rasakan saat ini tidak berlalu begitu saja.

"(namakamu) makan sayang." farah datang ke kamar anaknya dan meletakkan bubur kesukaan (namakamu) beserta air mineral dan obat-obatan.

Gadis itu melepaskan headphonenya lalu menghampiri farah yang meletakkan makanan tersebut diatas meja belajar.

(namakamu) tidak mempunyai meja lain selain meja belajar, ia tidak mau uang farah berkurang. (namakamu) mau ibunya ini menyimpan baik-baik uang tersebut. Jika ada yang kurang bisa dibeli dengan uang tabungan milik farah.

"makasih ma" (namakamu).

"iya, kamu makan yang banyak yah. Badan kamu panas lagi, habis itu minum obat terus istrahat." tutur farah lalu pergi.

(namakamu) sangat bersyukur mempunyai ibu sehebat farah, dirinya ikut serta merasakan betapa sulitnya menghadapi berbagai cobaan di kehidupannya dulu.

*
"sendirian aja." raina tersenyum pada iqbaal yang sedang menikmati makanannya itu.

Raina tetap menatap iqbaal seperti biasanya, tidak ada kata terlambat bagi raina untuk terus mendekati iqbaal sampah raina mendapatkan apa yang dia inginkan. Jika belum ia dapat sekarang ia akan terus berusaha untuk mendapatkannya.

"(namakamu) mana? Dari pagi dia nggak ada. Udah ada cowok baru yah?"

Iqbaal berhenti mengunyah makanan yang ada dimulutnya itu, menatap raina dengan tatapan tajam.

"makan dulu baru bicara." sambung raina lagi.

Iqbaal meraih gelas yang berisi air mineral lalu meneguknya.

"gimana? Gue udah sama nggak kayak pacar lo? Perhatian." raina.

Iqbaal tersenyum miring, tidak ada kemiripan sama sekali antara (namakamu) dan raina. Merasa malas menanggapi raina, iqbaal bangkit berdiri lalu meletakkan uang dimeja dan segera pergi.

"baal!!" ujar raina yang kesal karna iqbaal yang pergi begitu saja.

Raina bangkit berdiri lalu menyusul iqbaal.

"iqbaal..! Tunggu ih!" teriak raina.

Langkah raina terhenti saat ia merasa ada yang menyenggolnya dengan kasar. Mengetahui siapa yang menyenggolnya membuat malas untuk beradu mulut dengan gadis itu.
Siapa lagi kalau bukan Fina.

Do You Remember Me? [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang