8.

1.3K 113 0
                                    

"(namakamu)!!" teriak iqbaal membuat gadis itu menghentikan langkahnya. "kenapa lo tiba-tiba mau pergi? Mana janji lo!" sambung iqbaal.

(namakamu) hanya diam membisu menatap iqbaal yang tengah marah kepadanya.
Janjinya ia ingkari, dirinya harus pergi dan pindah sekolah.

"jawab gue!" bentak iqbaal.

"gue harus pergi, gue nggak mau ada disekolah itu bahkan gue nggak mau tinggal disini. Lo nggak tau apa-apa baal! Ini juga bukan urusan lo, gue terlalu banyak beban. Apa harus gue bunuh diri aja?" ucap (namakamu).

"tapi kenapa!? Gue...gue.."

"gue sayang sama lo" batin iqbaal.

"apa?" (namakamu).

"lo nggak usah pergi dari sini, gue bisa jadi temen curhat lo. Gue bakal ada disisi lo" pinta iqbaal.

(namakamu) menggelengkan kepalanya pertanda ia tidak mau menerima tawaran iqbaal.

"gue harus pergi, gue juga udah terlanjur kecewa! Ini bukan urusan lo baal. Besok hari terakhir gue skolah disini, Sorry..." ujar (namakamu) lalu pergi.

(namakamu) zevana
Gadis cantik tengah merenung didalam kamarnya. Mengingat kembali kejadian berapa tahun yang lalu, dia sama sekali tidak ingat kapan itu terjadi tapi orang itu tidak akan pernah ia lupa.

(namakamu) meninggalkan iqbaal diwarkop membiarkan iqbaal tertidur pulas disana. Sampai sekarang dirinya belum bisa tidur sudah hampir jam setengah satu kedua mata (namakamu) masih terjaga.

Ia merasa sangat senang menatap wajah iqbaal dari dekat. Berharap hal ini akan terjadi lagi nanti.

*
"hai!" sapa seorang mahasiswi yang tidak dikenal (namakamu).

"hai juga" balas (namakamu) pada mahasiswi tersebut.

"nama gue kiran"

"(namakamu)"

"gue tau kok nama lo, kan kita sekelas." ujar kiran.

"oh yah gue nggak pernah lihat lo"

"biasa gue anaknya pojokan terus."

"ooh"

"lo harap maklum sama sifatnya reina dia emang gitu berusaha buat dapetin hati iqbaal, padahalkan dia tau sendiri iqbaal udah nolak dia masih aja kepala batu. Seharusnya lo nggak usah belain dia waktu itu, lo sendiri yang bakal malu." ucap kiran menjelaskan sifat reina.

"gitu yah gue kira dia baik"

"mata lo! Reina itu genit." balas kiran.

Yeah! Reina bukan orang yang cocok untuk dijadikan teman.
*
Malam hari tiba
Iqbaal menyandarkan tubuhnya di sofa dan perlahan tersenyum, apa ia suka dengan gadis itu?

"kenapa gue kepikiran dia?" gumam iqbaal diakhiri tawa kecil.

Walaupun begitu tetap saja iqbaal masih bingung dan penasaran tentang gadis itu.
Senyumannya perlahan pudar meraih handphonenya dan membuka galeri foto.

Senyuman indah dan cantik milik gadis itu sama persis dengan (namakamu).
Iqbaal melihat jam dinding menunjukan pukul 07.30 malam, tanpa pikir panjang iqbaal beranjak dari sofa lalu pergi.

Kemana ia akan pergi?

Motor milik iqbaal ia nyalakan dan keluar dari garasi untuk pergi ketempat yang ia tuju.
Sepanjang perjalanan iqbaal terus memikirkan (namakamu).

Lima belas menit berada dijalan akhirnya iqbaal sampai ditempat tujuannya.
Rumah gadis itu, iqbaal mengikuti (namakamu) beberapa hari yang lalu dan sudah mengetahui rumah gadis itu.

Do You Remember Me? [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang