4. Yashinta lagi?

33 5 1
                                    

"good job, sayang" ucap Justin sambil mengacak rambut Alsha dengan gemas, meski dihadapan teman-temannya.

Dan tanpa diketahui yang lain, ada tangan yang mengepal. Kesal atas tingkah Justin tersebut. Juga para siswi yang berteriak histeris saat Justin mengacak rambut Alsha tadi.

"baiklah kalian boleh duduk" ucap sang guru seni.

Dengan langkah pasti dan wajah yang seakan tak kehilangan ekspresi datarnya Alsha kembali melangkah ke bangkunya diikuti oleh Justin dibelakangnya.

"gue bilang juga apa lo pasti bisa iya kan?" ucap Justin dengan suara lirih.

"ga usah sok akrab sama gue" ucap Alsha yang kembali dingin.

"yaelah kumat lagi penyakitnya" ucap Justin dengan muka sebal.

"nih jangan lupa di pake. Cewek tuh ga boleh punya bekas luka" ucap Justin yang tak kalah dingin pada Alsha.

*****

Jam istirahat hanya Alsha gunakan untuk membaca buku atau memandang para pemain basket dibawah sana. Hari ini ia tak berniat membaca buku, ia hanya ingin sendiri di kelas seperti biasanya.

"oh, ayolah sayang. Mau sampai kapan lo duduk di kursi itu? Lo bahkan lebih tertarik sama kursi itu dibanding gue yg kece ini" suara abstrak yang sedikit mengganggu telinga Alsha itu diabaikan begitu saja oleh Alsha.

Andra yang sejak tadi mengukir senyum karna sang adik sudah kembali, kini nampak tersenyum miring dengan wajah yang kusut. Apakah hanya ia yg merasa jika Alsha telah kembali? Nyatanya membuat gadis itu kembali seperti dulu sangat sulit.

'ga usah sok akrab sama Alsha atau kita putus' itulah isi pesan yang dikirim oleh Yashinta, pacar Andra.

Andra bukannya tinggal diam, pemuda itu bahkan pernah meninggalkan Yashinta dipinggir jalan dalam keadaan kacau saat gadis itu mencoba menyakiti Alsha. Ia pun geram dengan ancaman-ancaman Yashinta. Jujur saja, sama sekali tak memiliki perasaan pada gadis itu, semua hal ini dan status kekasih yang mereka miliki hanya semata agar sang papa bahagia.

Alasan klasik yang bisa membuatnya sepatuh ini karna keluarga Yashinta berkuasa. Dan papanya akan dengan senang hati menendang Alsha keluar dari rumah jika Andra menentang keinginanya.

"lo kenapa ndra? Bukannya lo seharusnya seneng, secara perlahan Alsha kembali seperti dulu lagi" ucap Rafa.

Tak disangka, banyak siswi dari kelas lain dan juga adik kelas yang memasuki kelas ini. Mereka hanya ingin bertemu ALEX, ya Rafa Alexi Pratama.

"ka Alex minta foto dong"

"iya ka, aku juga"

"oh ya ka, ini kado buat kaka"

Sudah hal wajar memang jika di jam istirahat seperti saat ini Rafa selalu menjadi rebutan para gadis disekolahnya. Mungkin jika ditanya siapa yang tak menyukai Rafa, maka dengan jelas Adelia akan berteriak kencang, sekencang-kencangnya.

Adelia adalah murid kelas X pindahan dari Surabaya, dia sama sekali tak melirik Rafa, bahkan gadis itu memasuki kelas ini pun karna paksaan temannya yg sangat menyukai Rafa.

"ayolah yang, kita keluar aja. Aku pusing terlalu banyak manusia disini" Justin menarik tangan Alsha dengan cukup kencang, hal itu berhasil membuat gadis ini berdiri dari bangkunya.

"justin sakit" ucap Alsha dengan suara yang sengaja ditahan.

"loh kaka kan yang kemarin dibelakang sekolah, iya kan" ucap Adelia.

"maksud lo?" tanya Andra.

"kaka ini yang dibelakang sekolah sama ka Yashinta kemarin kan? Iya aku bener, pasti kaka kan orangnya?" ucap Adelia lagi sembari menunjuk Alsha yang berdiri didepannya.

"eh, eh, engga ka maaf. Pasti temen saya salah liat" salah satu teman Adelua menutup mulut gadis itu saat ingin menyangkal. Dan dengan langkah terburu menarik Adelia keluar dari kelas.

"al, kamu diapain sama Yashinta?" tanya Andra.

"gue ga papa kok" Alsha.

"ga kenapa-napa jidat lu empuk hah? Ini pergelangan tangan lo memar kaya gini lo pikir ini ulah siapa? Semut, ya kali. Sumpah ya gue ga bakal biarin manusia itu hidup dengan tenang setelah apa yang dia lakuin ke lo" ucap Justin menggebu.

"ga usah ikut campur urusan gue, lo bukan siapa-siapa gue" Alsha.

"WHAT?? apa lo bilang bukan siapa-siapa lo? Lo amnesia sayang, gue ini pacar lo" ucap Justin.

"kapan gue nerima lo jadi pacar gue hah" Alsha.

"suka ga suka, mau ga mau. Lo harus jadi pacar gue, karna gue ga suka penolakan" ucap Justin.

~bersambung~

Terimakasih buat para pembaca ceritaku ini, semoga semakin bertambahnya hari makin bertambah juga jumlah pembaca, komentar, dan vote untuk cerita ini.

Sayap PelindungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang