"eh gila ya. Gue beneran ga percaya si aneh itu punya suara semerdu itu" ucap seorang siswi dari kelas alsha.
"iya ,ya. Mana nyanyinya diiringin gitar sama justin lagi, gue juga mau kali" ucap yang lain.
"ya elah jangan ngimpi justin mau ngiringin suara lo yang kaya kaleng rombeng itu"
" biarlah, semua hal itu diawali dari mimpi"
"aduh recka, lo tuh kenapa sih kan gue mau bilang semuanya sama kaka yang tadi" ucap adelia protes.
"jangan ngide deh. Lo ga tau apa siapa ka yashinta?" ucap recka.
"emang dia siapa? Siapapun dia gue ga perduli ka, gue ga mau kaka tadi selalu ditindas sama ka yashinta" ucap adelia.
"kalo ka yashinta sampe tau, lo ga bakal keluar gerbang seklah ini dengan selamat" ucap recka lagi.
"berani taruhan dia ga bakal sentuh gue seujung jaripun" ucap adelia.
*****
"gue rasa gue harus buka apotik disini" celetuk justin yang membawakan air mineral untuk alsha.
"kenapa? Kakek lo kurang kaya sampe lo masih mau kerja sampingan?" ucap alsha yang sibuk dengan luka-lukannya.
" lo pikir demi siapa gue harus lari-lari nyari obat, hah? Demi cewek yang gue suka tapi cewek itu ga PEKA, kan nyebelin tuh, emang harusnya tuh orang dianiaya dulu kayaknya" ucap justin diakhiri dengan kekehan yang juga membuat alsha tersenyum.
"gue ga pernah nyuruh lo beli obat tuh"
"bodo amat. Gue bakal ajarin lo bela diri" ucap justin
"buat?" alsha
"buat bunuh lo, ya buat ngelindungin lo dari musuh-musuh lo itu lah" justin.
"sok banget lo mau ngajarin gue segala. Lagian siapa juga yang punya musuh?" alsha.
"heh cewek tengil, lo liat nih jidat, dan tangan lo kaya gini karna apa coba?" ucap justin yang sedikit menekan plester dijidat alsha.
"aww, sakit woy" alsha.
Dug, gadis itu dengan sengaja menendang kaki justin dengan sedikit keras.
"hahahahah" tawa mereka berdua.
"kenapa bukan gue yang kaya gitu sama lo al? kenapa harus dia? Apa karna gue miskin?" ucap seseorang dibalik tembok.
*****
Seperti biasa setelah pulang sekolah, Alsha tak langsung pulang. Melainkan menuju jalanan mengamen. Tak ada yang tahu jika suara merdu milik gadis ini adalah suara anak keluarga narundana. Keluarga terpandang yang sangat dihormati.
Song~cukup tau
Alsha tersenyum setelah menyelesaikan lagunya, cukup banyak uang yang ia dapatkan hari ini.
"kita cari makan dulu, abis itu kaka anter kamu pulang" ucap alsha pada gadis kecil disampingnya.
"iya ka icha laper"
Gadis kecil ini tak sendiri, dirumah ada orang tua yang menunggunya. Sang ayah yang dulunya seorang kuli bangunan kini harus menerima nasib untuk berdiam diri dirumah karna penyakitnya. Sementara sang ibu harus mengurus ayah dan adik0adik icha yang masih kecil. Jadlah icha yang berumur sepuluh tahun itu sebagai tulang punggung keluarga.
"assalamualaikum" ucap Alsha dan icha saat memasuki rumah kardus dipinggir sungai tersebut.
Lingkungan yang sebenarnya tak layak untuk ditinggali siapapun.
""waalaikumsalam"
"bu ini kita bawa makanan" ucap Alsha setelah mencium tangan ayah dan ibu icha.
"makasih ya ka, udah nemenin icha ngamen hari ini. Waktu kaka ga kesini, icha kira kaka sakit" ucap gadis kecil itu.
"ga kok kaka baik-baik aja ya udah bu Alsha pulang dulu ya" ucap Alsha.
"biar ibu yang anter ka alsha ya cha, kamu siapin makan buat ayah" ucap ibu icha.
"nak kalau kamu mau cerita apapun sama ibu, ibu siap mendengarkan semua cerita kamu. Kamu bukan orang lain tapi kamu adalah putrid tertua dikeluarga kami" ucap ibu icha.
"makasih bu, Alsha pulang dulu assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
*****
Entah mengapa malam ini Alsha tak berniat datang ke restoran. Ia hanya datang untuk memberitahu jika dirinya tak menyanyi mala mini.
"assalamualaikum"
"waalaikumsalam" jawab Andra yang ada diruang tamu.
"pantes ga pernah dapet nilai bagus, kalo mau ulangan bukannya belajar malah main sampe malem" ucap sang mama.
"al, kok baru pulang sih? Kamu udah makan belum?" Tanya Andra
" udahlah ndra kamu ga usah sok baik sama anak ini. Biarkan saja dia urus hidupnya sendiri" ucap papanya.
Alsha langsung menuju kamarnya yang berada dilantai dua. Bukan tak menghiraukan atau mendengarkan perkataan orang tuanya, ia hanya tak ingin membuat semuanya menjadi lebih buruk.
*****
"baiklah pagi ini ibu akan mengadakan kuis, dan ingat kalian harus dapat nilai bagus dalam kuis ini" ucap Guru Kimia.
Guru tersebut membagikan soal dan lembar jawaban pada semua siswa dikelas 11.
30 menit berlalu.....
"ok kumpulkan semua jawaban kalian dimeja Ibu"
Setelah semuanya lengkap, guru itu keluar dari kelas. Setelah sebelumya memberikan ultimatum pada Alsha.
*****
"ini beneran cewek aneh itu? Cantik banget ya kalo rambutnya diurai kaya gini" ucap seorang siswi.
"bukannya ini di bekas ruang kesenian yang jadi gudang ya,dia sama siapa?"
"pacarnya kali"
"ngaco loh, mana mungkin dia punya pacar?"
"ya siapa tau, lagian kayanya ini waktu baru-baru masuk sekolah ini deh, kalian perhatiin ga sih ini baju SMP?"
"eh tunggu-tunggu, bukannya cowok ini...."
~bersambung~
baca lagi kelanjutan kisah Alsha , jangan lupa komen dan vote nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Pelindung
Teen FictionBagaimana bisa seorang manusia hidup menyendiri layaknya Malaikat? selalu menerima kesalahan dan keburukan yang diperbuat oleh orang lain. Mengasingkan diri demi saudara kembarnya. Bahkan setelah begitu banyak hal yang dilakukannya ia masih saja ta...