Ketidakcocokan yang Cocok

755 109 11
                                    

Jungkook dan Yoongi memang memiliki sifat yang sangat bertolak belakang. Jungkook bagaikan malaikat, sedangkan Yoongi bagaikan malaikat yang jatuh dari surga. Tidak dapat dipungkiri bahwa keduanya memang memiliki wajah yang tampan. Namun, apa pun yang dilakukan Jungkook, tentunya akan memancing amarah Yoongi.

Berawal dari murid-murid perempuan yang selalu saja datang berkunjung ke ruang guru hanya untuk mengganggu Yoongi dengan pertanyaan yang sama.

"Dimana Pak Jungkook?"

"Di kantin," jawab Yoongi, kepalanya tidak diangkat karena terlalu fokus pada kertas ulangan murid-muridnya.

"Apakah ia akan kembali?"

"Kembali ke mana? Rumah Tuhan?

"Pak Yoongi kejam! Kalau begitu aku akan menitipkan cokelat ini untuk Pak Jungkook." Murid itu meletakkan coklat di atas meja Yoongi yang tepat bersebalahan dengan Jungkook.

"Tidak ada untukku?"

"Ayolah, Pak Yoongi, bukankah kau terlalu tua untuk memakan cokelat?" Tanya Jungkook yang tiba-tiba muncul di sebelahnya, "terima kasih atas cokelatnya,"

Murid perempuan tersebut menggangguk, pipinya memerah. Ia pergi meninggalkan Yoongi yang masih mengomel tentang betapa banyaknya Jungkook mendapatkan cokelat bahkan di saat bulan Februari belum datang sama sekali.

"Hyung tidak mau?" Jungkook melambaikan cokelatnya di depan muka Yoongi.

Alisnya terangkat, mengundang amarag untuk masuk ke dalam diri Yoongi. Kurang ajar, pikir Yoongi.

"Aku lebih baik pergi." Yoongi beranjak dari kursinya.

"Hyung mau kemana?" Tanya Namjoon, guru matematika yang terkenal akibat kecerdasan sekaligus kecerobohannya.

"Merokok."

"Hati-hati, hyung,"

"Ya,"

Jungkook hanya menatap Yoongi yang keluar dari ruangan tanpa mengatakan sepatah kata pun pada Jungkook.

"Namjoon hyung." Jungkook memutar badannya hingga ia dapat melihat Namjoon yang duduk di kursinya, di sudut ruangan.

"Hm?"

"Yoongi hyung merokok?"

Namjoon terdiam, mulutnya terbuka sedikit, kemudian ditutup kembali. "Ya?"

Jungkook cemberut. Namjoon memang menjawab pertanyaan Jungkook, tetapi ada sedikit keraguan dalam jawabannya. Jungkook tahu Namjoon sedang menyembunyikan sesuatu. Ia perlu mengetahuinya sendiri.

Jungkook berdiri, hendak keluar seraya berharap ia masih dapat menyusul Yoongi.

"Kau mau kemana?"

"Ke kantin,"

"Hati-hati,"

Jungkook mengangguk, kemudian berlari saat kakinya telah melangkah di luar ruang guru. Dari kejauhan, ia menemukan sosok pendek yang berjalan dengan malas menuju suatu tempat. Ia bertepuk tangan di dalam hati dan ia berterimakasih pada Yoongi dalam pikirannya karena betapa lambannya Yoongi dalam berjalan.

Sebenarnya, Jungkook sendiri tidak ingin menguntit Yoongi bagaikan penggemar rahasianya, tapi ia perlu melakukan ini! Bila Yoongi benar-benar merokok, ia ingin sekali rasanya mencabut gelar Yoongi sebagai guru olahraga. Baginya, seorang guru olahraga harus menghidupi cara hidup yang sehat!

Ia mengikuti Yoongi dari kejauhan dan menemukan dirinya dibawa ke depan gedung olahraga. Ia menunggu, pelan-pelan melihat ke dalam gedung.

Yoongi mengatur papan target panahan—sesuatu yang baru Jungkook lihat di sekolah tersebut selama berbulan-bulan ia mengajar—sambil membawa sebuah busur dan seperangkat panah. Ini merupakan pemandangan langka bagi Jungkook. Ia menatap dari kejauhan, memerhatikan setiap gerakan yang dilakukan Yoongi.

You're My Hermes and I'm Your Heracles ; m.yg + j.jkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang