Rahasia Min Yoongi

620 99 17
                                    

"Pak,"

"Apa?"

"Menurutmu, apakah Pak Jungkook masih lajang?"

Yoongi melirik Taehyung yang tiba-tiba merebut donat di tangannya. "Aku tidak tahu, aku bukan ibunya."

"Bagaimana menurutmu bila aku maju untuk mengungkapkan perasaanku padanya?"

"Kukira kau menyukai Jimin,"

"Jimin? Jimin yang mana? Aku tidak mengenal ada Jimin di dunia ini,"

Yoongi berdiri dari tempat duduknya, kemudian menarik napas panjang. Dadanya mengembang dengan cepat, dan ia berteriak.

"Panggilan kepada Park Jimin dari kelas 2-A!" Teriakan Yoongi membuat semua manusia di lapangan olahraga menatapnya. "Kata Kim Taehyung dari kelas 2-C, ia tidak mengenalmu sama sekali!"

"Yoongi!" Bisik Taehyung sambil menarik baju Yoongi.

"Diam kau," ucap Yoongi, "aku memperbolehkan Park Jimin untuk menyiksa Kim Taehyung saat ini juga!"

Murid-murid dari kelas 2-A dan 2-C yang kebetulan memiliki jam pelajaran olahraga yang hampir bersamaan tertawa. Sebagian mencoba untuk memanggil Jimin yang wajahnya sudah memerah akibat menahan malu.

Taehyung ikut cemberut. Tangannya dilipat di depan dadanya, kemudian ia bergabung bersama Yoongi.

"Panggilan kepada Jeon Jungkook, guru olahraga kelas 2-A, silakan siksa Min Yoongi!" Teriak Taehyung.

"Apa kau bilang?" Tanya Yoongi, "memangnya apa yang telah kulakukan? Lalu, apa hubungannya dengan Pak Jungkook?"

"Kau telah mempermalukanku!" Balas Taehyung.

"Kau memang pantas untuk dipermalukan,"

"Jahat!"

"Memang!"

Jungkook yang mendengar adu mulut Taehyung dan Yoongi dari sisi lapangan yang lain menahan tawa. Entah apa yang lucu, tapi ia sangat senang melihat Yoongi bertengkar dengan Taehyung. Ia seperti dapat melihat gambaran bagaimana suatu saat nanti Yoongi akan bertengkar secara main-main dengannya.

Tunggu. Mengapa ia membayangkan hal itu?

"Pak Yoongi, kau tahu, sebenarnya kami ingin melihat Pak Jungkook kemari dan melakukan pertandingan apa pun denganmu," ucap Taehyung, "kurasa murid perempuan juga tidak ada yang keberatan dengan hal itu bukan?"

"Baiklah," ucap Yoongi, "murid kelas 2-C yang tertangkap sedang memandangi guru olahraga kelas 2-A akan mendapatkan nilai ujian di bawah nilai minimal,"

"Jahatnya."

"Memang."

Di saat kelas yang diajar oleh Yoongi sedang mengalami masa-masa kelam bersamanya, kelas Jungkook cukup aman, damai, tenteram, dan sejahtera. Beberapa muridnya sedang beristirahat setelah dipaksa untuk berolahraga dan Jungkook tidak terlalu mempermasalahkannya. Terkadang, ia mendengar obrolan-obrolan murid-muridnya, seperti yang sedang ia lakukan saat ini.

"Katanya, ada seorang guru yang menyukai sesama jenis," ucap Jimin, suaranya agak pelan, namun masih dapat didengar oleh Jungkook.

"Oh iya? Apakah ia tidak takut pada Pak Seokjin?"

"Entahlah, mudah-mudahan saja itu hanya gosip,"

"Apakah kalian tidak penasaran? Jujur saja, aku rasanya ingin mengetahui siapa guru tersebut,"

Jungkook pun demikian. Ia juga penasaran, tapi di sisi lain ia tahu bahwa hal tersebut merupakan hal yang sensitif bagi kebanyakan orang. Ia sendiri pun bisa dikatakan sebagai manusia yang lebih tertarik kepada sesama jenisnya. Awalnya ia sungguh takut saat murid-murid tersebut mulai membicarakan hal tersebut, takut bahwa terbongkar pula usahanya untuk menutupi identitas sebenarnya.

You're My Hermes and I'm Your Heracles ; m.yg + j.jkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang