1 vs 1

736 119 22
                                    

Hoseok cemberut. Bukanlah hal langka baginya untuk menurunkan sudut bibirnya dan mulai bertingkah bak anak kecil yang dilarang untuk memakan permen lagi setelah ia menuntaskan permennya yang kedelapan. Alasan baginya untuk cemberut bukanlah karena permen, tetapi karena Yoongi mengabaikannya.

Yoongi hanya menatap seseorang, entah siapa, tetapi ada di depan mereka, jauh di sana.

"Apakah kau sedang memerhatikan Jungkook?" Bisik Hoseok.

"Hm?" Yoongi menjawab singkat.

"Jungkook," ucap Hoseok, "apakah kau sedang memerhatikannya?"

"Tidak."

"Lalu?"

"Aku sedang berpikir apakah celananya terlalu ketat,"

"Mesum."

"Bukankah ini normal?"

"Tidak, hyung,"

"Pahanya tampak indah," tiba-tiba Namjoon ikut dalam diskusi yang tidak suci tersebut.

"Hei, ayolah, aku bahkan tidak setuju dengan topik ini!" Seru Hoseok.

"Diamlah, Hoseok. Di antara kita, kau adalah satu-satunya guru sastra, tidak bisakah kita sama-sama menikmati sebuah anugerah Tuhan yaitu bokong dan paha Jungkook?" Ucap Yoongi.

"Hyung, kukira kau tidak menyukai Jungkook,"

"Memang."

"Apakah kau sadar apa yang kau barusan katakan?" Tanya Hoseok.

"Apa?"

Hoseok melempar tangannya ke udara, berteriak frustasi. Ia tahu bahwa Yoongi dan Namjoon beberapa kali menonton video dewasa di saat hanya ada mereka bertiga di dalam ruang guru, tetapi bukankah memandangi bokong seseorang merupakan hal tidak terpuji?

"Jeon Jungkook!" Seru Yoongi tiba-tiba, membuat pemilik namanya menoleh.

"Hm?"

"Aku titip uang, kalau kau akan pergi ke kantin, tolong belikan aku donat,"

Jungkook hanya mengangguk, kemudian kembali berbicara dengan Kim Seokjin, kepala sekolah SMA tersebut, seraya menyenderkan torsonya ke meja di depannya. Posisinya cukup canggung bagi orang-orang yang mendapatkan pemandangan punggungnya.

Yoongi bangkit dari kursinya, mendapatkan tatapan-tatapan bingung dari Hoseok dan Namjoon. Bel setelah istirahat berbunyi dengan nyaring, mengisyaratkan bahwa Yoongi harus kembali mengajar.

"Hyung mau pergi ke toilet?" Tanya Hoseok

"Aku akan mengajar,"

"Dengan ereksi yang terekspos seperti itu?" Giliran Namjoon yang angkat suara.

Ereksi?

Yoongi terdiam. Ereksi apanya?

Ia memberanikan diri untuk menundukkan kepalanya. Matanya bertemu dengan pemandangan unik (unik?), selangkangannya benar-benar menyembul.

"Hyung ereksi karena Jeon Jungkook?"

Bajingan!

Yoongi berteriak, "tidak mungkin aku menyukai Jeon Jungkook!"

Ia berteriak dengan liar, tangannya mengepal dan mulai memukul-mukul udara.

"Aku benci Jeon Jungkook!"

"Idiot, ayo bangun."

Min Yoongi membuka matanya, melihat Yoo Kihyun, teman serumahnya, membalas tatapannya. Yoongi terdiam, kulitnya basah akibat keringat yang mengucur deras.

You're My Hermes and I'm Your Heracles ; m.yg + j.jkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang