JM-1 (Tak Bergelar)

2.5K 152 4
                                    

Tak Bergelar

Themsong : Kecewa by BCL

Sedikit waktu yang kau miliki
Luangkanlah untukku
Harap secepatnya datangi aku
S'kali ini ku mohon padamu
Ada yang ingin ku sampaikan
Sempatkanlah...

Hampa kesal dan amarah
S'luruhnya ada dibenakku
Tandai seketika
Hati yang tak terbalas
Oleh cintamu...

Kuingin marah, melampiaskan tapi kuhanyalah sendiri disini
Ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada
Bahwa hatiku kecewa...

Siapa aku?
Siapa aku untuk mu?
Apa artinya aku?
Apa artinya aku untuk mu?

🍁🍁

Gadis itu terus berjalan, mengusap hidung nya berusaha menghentikan tangisnya. Namun ketika ia mendongak ia mendapati sosok jangkung Jaefran yang berdiri dengan tegap dan menatapnya dengan intens.

"Han, lo kenapa?"

Gadis berpipi bulat itu tersentak, refleks mengalihkan wajah mengusah ujung ujung kelopak mata. Pasalnya Hana memiliki kulit putih bening, dan ketika ia menangis akan terlihat jelas hidungnya yang memerah.

Jaefran diam, memandangi gadis didepannya yang tak kungjung menjawab.

Hana menunduk, "Jeka..." katanya singkat dan bergetar.

Jaefran mendesah pelan, mengerti.
"Mau gue panggilin Mina?"

Hana menggeleng pelan, "ga perlu gue pusing pengen sendiri"

"Yaudah lo ke uks aja, biar gue anter" tawar Jaefran

Hana menggigit bibirnya, lalu menganguk pelan menyetujuinya.

Tetapi..

Tak jauh dari sana, seorang Gadis dari arah belakang Hana tengah memperhatikan mereka. Ia menyerit samar, tetapi juga terkejut.

Tatapan cemas Jaefran pada Hana.... sejak kapan pemuda itu menjadi sepeduli ini? Mereka memang sekelas tapi gadis ini tak pernah sadar jika mereka sedekat itu.

Iya Jaefran Januar Satya dan Enhana Kirana Salim

"Min?"

Gadis itu mengerjap, menoleh linglung, "eh?ya?"

"Lo kemana aja sih?" Tanya Naya menggerutu kecil "ngilang mulu, mau latihan ga sih"

Mina mengangkat alis, masih sedikit linglung, "ah.. iya ayo" berjalan mendahului Naya.

"Eh Minaa kok malah ninggalin sih" celoteh Naya

Tapi Mina tak menggubris perkataan Naya. Gadis itu terdiam sendiri. Masih terngiang tatapan intens dan lekat Jaefran pada Hana tadi, dan hanya tertuju pada Hana.

Sial, mengapa ia merasa seperti cemburu. Cemburu akan tindakan Jaefran pada Hana.

Mina menggigit bibirnya. Dan tanpa sadar matanya mulai menyendu.

🍁🍁

Mina berjalan pelan dengan tatapan yang kosong. Gadis itu masih memikirkan kejadian tadi.

"Woy Mina awas"

Terlambat. Bagaikan slow motion, bola itu mengarah pada Mina dan mengenai tepat kepalanya.

"Sorry ya, lo ga papa kan?" tanya Teyo dan membantu Mina berdiri memapahnya kepinggir lapangan

Mina meringis pelan, "slow aja, gausah panik gitu salah gue juga"

"Jangan gitu, ada yang sakit ga?"

"Engga kok Yo, gue cuma pusing dikit" kata mina berusah meyakinkan Teyo

"Ke uks aja kalo gitu" Ajak Teyo

"Gausah Yo gu-"

Belum sempat mina meneruskan perkataanya.

"Loh Mina? Kok lo belum pulang?"

Iya itu suara Jaefran.

Teyo berdehem, "Tadi Mina ga sengaja ke gepok bola sam-"

Jaefran melotot, "Loh kok bisa? Min lo gapapakan? Apanya yang sakit? Bilang sama gue bilang"

"Gapapa" jawab Mina singkat

"Yang bener? Gue gabisa diem kalo gini, awas lo Yo gue bales" hardik Jaefran

Teyo melengos, "lah Minanya aja santai, napa lo jadi ngegas"

"Udahlah gue mau pulang" Mina berjalan menjauh dari kedua pemuda tersebut.

"Lah Mina!! Tunggu" teriak Jaefran dan mengejar mina

Tapi kemudian Jaefran berbalik, "awas lo Yo"

Sedangkan Teyo hanya menggerutu tak jelas.

🍁🍁

"Mina, Mina, Mina, kenapa jalannya cepet banget" goda Jaefran mencolek colek lengan Mina yang sedang duduk dihalte depan sekolah.

"Elah Min diem mulu, awas kesambet"

Mina hanya diam tak bergeming.

"Min, mau sape kapan nunggu? Elah biasanya aja bareng gue yuk"

"Gausah"

"Ayolah Min udah sore ini" rayu Jaefran

"Berisik ya lo gue udah bilang gausah, kalo lo mau pulang, ya pulang aja. Gue ga minta lo untuk nemenin gue nunggu kan." kata Mina jengah

Jaefran ternganga, baru kali ini ia mendapati Mina berbicara sepanjang dan seketus ini.

Jaefran merendahkan suaranya, "Min gue cuma takut lo kenapa napa, gue takut ada orang yang jahatin lo, dan lagi ini udah sore hampir malem malah"

Mina menggigit bibirnya, menahan hatinya yang terasa bergemuruh. "Jeff, kenapa sih lo over banget ke gue?" Kata Mina lirih

"Tolong jangan terlalu perhatian sama gue, sikap lo ini seolah olah bikin gue seperti anak kecil."

Jaefran menyerit tak paham, "Gue seperti ini karna gue peduli. Gue peduli sama lo. Lo itu temen gue Min, kita tumbuh bareng bareng. Dan bunda pun udah minta gue buat jagain lo jadi wajar kalo gue over kaya gini."

"Peduli? Lo peduliin aja Hana mungkin dia lebih butuh peduli lo ketimbang gue" ucap Mina meninggikan suaranya

Jaefran menaikan alisnya. "Hana?"

Mina terkejut, refleks menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia baru sadar dengan apa yang dikatakanya.

"Lo liat gue sama Hana pas dikoridor?" Jaefran tersenyum miring. "Lo salah paham"

Mina bungkam.

"Tadi Hana nangis karna Jeka. Sebagai teman yang baik gue berusaha menenangkan teman gue yang lagi sedih. Lagian perhatian gue cuma buat lo Minari" Terang Jaefran

"iya tapi terserah kalo lo ga mau percaya juga."

Jaehyun menghela napas,

"intinya kita harus pulang sekarang udah sore nanti lo dicariin bunda"

Tanpa meminta persetujuan dari Mina, Jaefran langsung menarik tangan Mina membawanya menuju ke parkiran.

Sedangkan Mina?
Gadis itu tengah menggerutukin kebodohannya karna memikirkan hal yang tidak tidak pada Jaefran.

🍁🍁

TBC

Author's note :


Kenapa Jaefran Mina aku publish terakhir? Karena ya alurnya emang gitu.

Kalo kalian masih bingung sama hubungan mereka di next chap bakal aku jelasin gimana hubungan mereka sebenarnya.

Well have a nice day..

[#1] METAMORFOLOVE; 97LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang