JH-6 (Rindu yang kita tangisi)

353 43 2
                                    


Themsong : Rindu Yang kita Tangisi by Elegi

Benci memeluk diri
Namun masing-masing kamar kita telah menjadi saksi
Siapa nama yang kita tangisi?
Dan bingkai mana yang kita peluk berulang kali
Hingga jatuh air mata ke dasar
Hingga menggenang
Rindu yang kita tangisi
Haruskah menipu diri?
Dan kabar yang diam-diam kita curi
Kita bertemu lagi, akhirnya.




💔💔









Seminggu sudah peristiwa dilapangan. Semuanya kembali berjalan seperti biasa, namun tidak dengan Hana dan hatinya. Lagi lagi, ia menyendiri. Taman perpustakaan menjadi pilihan paling tepat untuk Hana menggalau.

Gadis ini tengah duduk dibawah pohon dan menyenderkan tubuhnya tidak lupa sebuah earphone yang terpasang ditelingannya, ia memejamkan mata hanyut dalam lagu yang tengah didengarkannya.

Elegi - Rindu Yang kita Tangisi.
Hanya itu list lagu yang ia putar berulang kali.

Siapa nama yang kita tangisi?
Dan bingkai mana yang kita peluk berulang kali
Hingga jatuh air mata ke dasar
Hingga menggenang
Rindu yang kita tangisi
Haruskah menipu diri?🎵

Perlahan cairan bening turun begitu saja dari matanya yang terpejam. Ia memegangi dadanya menghela napas dalam

"Masih sakit aja.." gumamnya lirih


















"Gue juga ga ingin seperti ini" gumam Jeka yang sedari tadi memperhatikan Hana dari Jauh

"Andai lo tau, gue juga sakit Han.." sambungnya

"Kalo kakak masih suka kak Hana, kenapa terima aku?"

Sebuah suara yang terdengar lirih, mengejutkan Jeka. "Yeri, kenapa bisa disini?"

Yeri tersenyum miring, "lucu ya, aku cari kakak. Tapi ternyata kakak ada disini"

"Yer, kakak bisa Jelasin" terang Jeka

Yeri menggeleng, "ga perlu kak, aku udah bisa nyimpulin kok kalo kakak itu masih suka kak Hana"

"Yer denger dulu" pinta Jeka

"Yaudah kita duduk aja, biar enak ngomongnya" ajak Yeri

Hening, hingga Yeri bertanya. "Kenapa kakak terima aku?"

Jeka menoleh, menatap Yeri.

"Jelas banget kakak masih suka sama kak Hana, kenapa terima aku kemarin?" Tanya yeri Lagi.

Lagi Jeka malah mengatupkan bibirnya, lidahnya terlalu kelu untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan Yeri barusan.

"Jujur aja kak. Aku ga papa kok" sambungnya

"Gue.. ga tau harus mulai dari mana.. Jujur kakak cuma nganggap kamu adik." Entah kenapa tiba tiba tenggorokannya menjadi kering. "Waktu itu kakak bingung.. kakak ga bisa nolak kamu didepan orang banyak kaya gitu. Itu sama aja kakak mempermalukan kamu nantinya" Jeka menoleh menatap Yeri cemas

Yeri berusaha tersenyum meskipun senyumannya terlihat sangat dipaksakan. "Makasih. Kakak baik sama aku, emang mungkin akunya aja yang kegeeran dan menyalah artikan sikap kakak sama aku" tiba tiba napasnya tercekat kemudian ia menerawang keatas menatap langit. "Kok sakit ya.."

"Yer kakak-"

"Lebih baik kakak balik sama kak Hana lagi aja" potong Yeri. "Aku ngerasa jadi pho yang menghalangi kebahagiaan kalian"

"Yeri  kakak sayang sama kamu. Lagi pula Kakak sama Hana udah putus lama." ucap Jeka pelan

"Tapi perasaan kalian masih sama seperti yang lama."Yeri tersenyum meski hatinya berdenyut sakit. "Denger aku kak. Mungkin kakak emang sayang sama aku tapi rasa kakak ke aku itu cuma rasa sayang seorang kakak pada adiknya. Berbeda sama perasaan kakak sama kak Hana."

Jeka merasa terohok oleh perkataan Yeri barusan. "Yer jangan kaya gini. Kalo kamu mau kita bisa mulai dari awal."

"Engga kak, gak bisa. Mungkin kita emang harus sampai sini aja. Mending kakak perbaiki semuanya" kata Yeri

"Yer.. maaf." Jeka merasa bersalah, "Gue emang bego, gue bego udah menyakiti dua perasaan sekaligus."

Yeri mengusap lengan Jeka pelan. "Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan kak. Dan kalo kakak mau memperbaikinnya kenapa engga? Perbaiki sebelum semuanya semakin terlambat"

Jeka menatap Yeri lekat.

"Kakak mau kamu janji sama kakak" kata Jeka

"Apa itu?"

"Setelah kejadian ini.. kita tetap kaya dulu ya" pinta Jeka

Yeri tersenyum mengagguk. "Iya kak. Pasti."

Jeka mengusap pucuk kepala Yeri. "Mau kekantin?"

"Aku mau balik kekelas aja" jawab Yeri

"Yaudah kakak anter?" Tawar jeka

Yeri mengangguk. "Boleh"

"Ayo" Jeka menggenggam tangan yeri beranjak meninggalkan area perpustakaan

Mereka berjalan beriringan sambil sesekali Jeka mengacak acak rambut Yeri yang dibalas dengan tinjuan kecil pada lengan Jeka.

Mereka tampak bahagia. Tanpa menyadari bahwa dari balik pohon ada Hana yang sedari tadi menyaksikan interaksi mereka dengan tatapan sendu tak terbaca tanpa tahu apa yang mereka bicarakan.







Hana side :

Kenapa masih sakit? Seharusnya gue berhenti, berhenti untuk sayang sama lo. Karena sayang sama lo cuma buat hati gue semakin terluka, dengan melihat lo bahagia dengannya sekarang.

Jeka side :

Gue merasa bersalah banget.. gue udah menyakiti hati dua orang sekaligus. Hana.. Yeri.. Maaf.. gue emang brengsek.

Yeri side :

Sakit memang. Tapi akan lebih sakit lagi jika gue egois dan tetap mempertahankan ini. Makasih kak.. Ini sakit sekali.

💔💔

Author's note :

KENAPA KEADAAN BEGITU KEJAM PADA MEREKA HUHUHUHUHUHUHU AKU CRY.........

INTINYA MEREKA BERTIGA SAMA SAMA TERSAKITI!!!

MAKANYA KALO UDAH MANTAN YAUDAH. BURU BURU HAPUS PERASAANNYA, BIAR KALO DOI DEKET SAMA YANG LAIN, JADI B AJA.

Jangan lupa vote+comment!
2chapter menuju end :(

[#1] METAMORFOLOVE; 97LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang