Bab 3

2.8K 202 20
                                    

FanFiction

Just In

Community

Forum

-Naruto-

Sudah mulai ada kemajuan dalam hubungan kami, setidaknya walaupun Sakura masih mengabaikanku tapi sekarang dia tak menghindariku. Dulu jika aku ada di rumah dia akan selalu mengurung diri di kamar tapi sekarang jika aku pulang dan dia sedang melakukan sesuatu dia akan tetap melanjutkan apa yang sedang dikerjakannya tanpa menghiraukan keberadaanku. Sakura juga sudah mau tampil di depan umum bersamaku, walaupun saat kami hanya berdua Sakura akan bersikap tak acuh tapi setidaknya di depan orang tua kami dan di depan umum Sakura mau bersikap manis sehingga mereka akan mengira jika kami adalah pasangan yang harmonis. Terkadang aku bertanya-tanya saat mendengar kabar tentang Sasuke dan Hinata, benarkah kebahagiaan yang mereka tunjukan itu nyata atau justru seperti aku dan Sakura? Tapi mungkin itu nyata karena pernikahan mereka adalah keinginan kedua belah pihak tanpa adanya paksaan, seandainya dulu aku tak berbuat nekat mungkin kini Sakura yang ada di posisi Hinata dan mungkinkah jika yang berakhir denganku adalah Hinata? Sejujurnya aku cukup terkejut saat mendengar berita Sasuke dan Hinata akan menikah, mereka tak pernah terlihat bersama dan dari berita yang aku dengar Hinata itu menyukaiku sedangkan Sasuke, aku memang tak bisa menebaknya tapi jika Sasuke menyukai Hinata bukankah itu artinya aku dan Sasuke sama? Kami memiliki orang yang kami cintai sementara orang itu mencintai sahabat kami sendiri. Mungkin bukan cuma aku yang harus berjuang, menyemangati diri sendiri tak masalah bukan?

"Hari ini kamu libur kan, Naruto?" ujar Kaa-san saat aku memasuki dapur, tadi pagi-pagi sekali Kaa-san dan Tou-san datang ke rumah dan saat ini Kaa-san sedang memasak bersama Sakura sedangkan Tou-san sedang melihat acara berita di televisi yang ada di ruang keluarga.

"Memangnya kenapa Kaa-san?" tanyaku setelah mendudukan diri di kursi meja makan.

"Kau ini bagaimana Naruto? Tentu saja temani Sakura memeriksakan kandungannya, kalian kan belum melakukan USG," ujar Kaa-san sambil menata lauk pauk di meja makan.

"Jika Naruto sibuk aku bisa pergi sendiri Kaa-san," ujar Sakura yang datang dari dapur membawa peralatan makan.

"Tidak, Naruto harus ikut!"

"Kaa-san benar Naruto, Sakura bahkan Tou-san masih ingat waktu pertama kali kami melakukan USG pertama sewaktu Kaa-san mengandungmu, itu benar-benar menakjubkan dan Tou-san tak bisa menahan senyuman setiap kali melihat hasil setiap USG-nya bahkan Kaa-san sampai menangis," ujar Tou-san yang baru ikut bergabung bersama kami di meja makan. Aku bingung dan dapat aku lihat Sakura juga bingung, menangis hanya karena hasil USG? Yang benar saja.

"Kalian belum mengalaminya, pokoknya Naruto harus ikut."

Perintah Kaa-san adalah mutlak dan aku tak membantah perkataan itu lagi.

Dokter kandungan yang menangani Sakura sebetulnya bukanlah orang lain, namanya dr. Shizuna, kami tentu saja sudah mengenalnya sejak lama karena rumah sakit ini -Konoha Hospital- adalah milik keluarga Haruno dan sejak dulu kami sering berkunjung kemari hanya saja menemui dr. Shizuna untuk memeriksakan kandungan Sakura itu terasa aneh bagiku, walaupun ini bukan pertemuan pertama kami tapi entahlah aku sedikit canggung. Seharusnya aku menemani Sakura masuk ke dalam ruang priksa tapi saat tinggal giliran Sakura, aku meminta ijin kepada Sakura untuk pergi ke toilet dan mengatakan jika Sakura bisa memulai pemeriksaan tanpa aku. Cukup lama aku pergi ke toilet karena aku mengambil jalan memutar dan berkeliling rumah sakit. Akhir-akhir ini pikiranku memang sedang kacau, apakah aku telah siap menjadi seorang ayah?

Our Wedding Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang