-Sasuke-
"Sebentar aku ambil undangannya dulu," ujarku sebelum berdiri dan berjalan ke arah kamarku dan Hinata.
Niatnya aku cuma akan mengambil undangan yang ada di dalam tas kerjaku tapi saat aku akan keluar kamar aku mendengar handphone Hinata berbunyi, aku melangkah kembali ke arah nakas dan mengambil handphone Hinata, tercantum '1 pesan dari ' yang membuat aku menyernyitkan dahiku, untuk apa dr. Shizune menghubungi Hinata? Setahuku dr. Shizune adalah adik dr. Tsunade, dokter yang menangani kehamilan Hinata dari Hinata mengandung Hikari sampai Hoshi. Beberapa kali kami sempat bertemu di tempat praktik dr. Tsunade di Suna sedangkan dr. Shizune sendiri membuka praktik di Konoha.
Hinata, aku sudah berbicara dengan dr. Tsunade dan beliau akan datang ke sini minggu depan, kamu sudah berbicara dengan Sasuke bukan?
Itu adalah pesan yang tercantum dari dr. Shizune, tapi apa yang harus Hinata bicarakan denganku? Bahkan Hinata tak bercerita kepadaku bahwa dia menemui dr. Shizune. Jika Hinata sudah menemui dr. Shizune pasti ada surat hasil pemeriksaan dari klinik oleh karena itu aku membuka laci meja rias Hinata dan benar di dalam laci itu ada amplop putih dengan lambang klinik dimana dr. Shizune bekerja, aku buka amplop itu dengan jatung yang berdebar semakin kencang takut akan apa yang ada di dalam amplop tersebut. Ada beberapa lembar isi amplop itu tapi begitu aku membaca tulisan di kertas teratasnya seketika itu kemarahan langsung menguasaiku. Bahkan hanya membaca judulnya saja sudah cukup membuatku terasa mati rasa.
'Formulir Persetujuan Aborsi.'
"Papah, kenapa lama sekali?" aku tersadar dari rasa terkejutku saat mendengar suara Ko dan saat aku melihat ke arah pintu aku melihat Ko yang sedang berjalan ke arahku, sebisa mungkin aku berusaha menahan amarahku.
"Mama tanya dimana acaranya di adakan? Dimana Papah?"
"Bilang ke Mama acaranya di adakan di tempat klan Nara, Ko langsung tidur bersama Kak Hika dan adik Hoshi lalu suruh Mama ke kamar," aku berusaha berbicara sehalus mungkin dengan Ko.
"Papah keluar, yang lain nunggu di luar," ujar Ko sambil menarik tanganku terpaksa aku letakan kertas yang sedang aku pegang tadi dan mengikuti langkah Ko.
"Mama kata Papah acaranya di kediaman klan Nara," ujar Ko saat kami tiba di ruang keluarga masih dengan menggandeng tanganku. Hinata langsung menatapku dan aku bisa menebak jika Hinata pasti sudah menyadari jika ada sesuatu yang salah.
"Anak-anak tidur sekarang," aku terkejut dengan suara yang aku keluarkan aku tak pernah berbicara dengan nada dingin seperti ini dengan keluargaku, aku merasakan Ko yang langsung melepaskan genggaman tangannya padaku, pasti dia terkejut. Maafkan Papah karena tak bisa menahan emosi ini. Aku lihat Hika yang langsung berdiri dan menggandeng tangan Ko, sedangkan Hinata masih menatapku, "temui aku setelah anak-anak tidur," ujarku sebelum kembali ke kamar.
#
#
#
#
#
Tak berapa lama Hinata masuk ke kamar kami, aku tak yakin anak-anak bisa tidur secepat itu tapi aku tak ada keinginan untuk menanyakan hal itu.
"Ada apa, Sasuke? Apa aku membuat kesalahan yang membuatmu marah?" ujar Hinata saat sudah berada di depanku yang tengah duduk di tepi tempat tidur.
"Katakan Hinata kenapa kamu tak ingin kita memiliki anak lagi?" aku sudah menyembunyikan amplop itu dibawah bantal sebelum Hinata datang.
"Aku hanya takut tak bisa menjadi Ibu yang baik bagi mereka, aku takut mereka akan kekurangan kasih sayang jika kita mempunyai anak lagi," ujar Hinata sambil menatap Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Wedding
ФанфикApapun alasan kita menikah, berhasil atau tidaknya pernikahan itu semua kembali ke diri kita. Rumput tetangga terkadang lebih indah tetapi jika kita bisa merawat taman kita sendiri hasilnya akan lebih indah. Naruto by Masashi Khisimoto Narusaku Sas...