Canduku

187 8 0
                                    

Rintik hujan kembali menyapa soreku,
hanya gerimis, tak membuatku sendu.
Sedang berjalan tanpa payung biru,
bertemankan jalan setapak penuh genangan baru.

Senyum itu kembali menyapa hariku,
selalu manis, membuatku semakin candu.
Sedang melamun karena terpaku,
aku tak sadar sedetik mata itu menatapku.

Ya, cukup sedetik,
dan aku dibuat tak berkutik.

Lalu aku kembali teringat akan setiap sajakku,
bagaimana bisa dia yang selalu menjadi 'pelaku'?

Sosok yang selalu aku tulis tentangnya,
yang dia saja tak pernah mengetahui ini semua.
Gila, yang benar saja.
Dan hal itu tak membuatku lelah,
masih saja aku menulis tentang dia,
masih tetap sama perasaanku untuknya,
meskipun dia tak mengetahui yang kurasa.

Cukup,
satu hal yang selalu melekat di pikirku, juga hatiku,
adalah senyumnya yang benar-benar menjadi candu.
Dengan gilanya aku semakin jatuh saat dia tersenyum,
semoga tak terdengar kencangnya jantungku berdentum,
hanya karena melihat senyumnya,
yang sungguh, benar manis dan aku suka.

Semesta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang