Sejak pagi tadi, rinduku tak terlalu kentara.
Tentangmu dikalahkan dengan tugas kampus di depan mata.
Tapi malam ini, tiba-tiba pikiranku berkelana.
Kembali mengingat ketika guratan senyum itu tercipta,
bagaimana aku ikut tersenyum saat kudengar renyahnya kamu tertawa,
juga bijaksananya saat kamu berbicara.Aku ingat, gugupku waktu itu tak hanya karena satu sebab.
Salah satunya, sosokmu yang dekat pun hanya sekejab.
Suara itu, senyum manis itu, juga tawamu menjadi penyebab,
seperti aku semakin jatuh padamu, dalam, terjerembap.Lalu kuingat lagi, nyatanya waktu itu bukan hanya sebentar,
kamu ada di dekatku lebih dari tiga ratus detik, aku semakin gemetar.
Hanya sosokmu yang berjarak kurang dari satu meter, buatku berdebar.
Aduh, aku harus apa, kamu terlalu indah dan aku tak bisa menghindar.
Rasa ini semakin berpendar.Jofita, 2018.
(Malam ke sembilan di mendungnya Februari)
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta [SELESAI]
RomanceSelamat membaca, semoga suka :) Jofita, 2018. Awal: 3 Februari 2018 Akhir: 3 Mei 2018