BFBF-13

144 16 0
                                    

"Bagaimana bisa aku melupakan mu,jika kau selalu memperlakukan ku dengan baik,bahkan jika kebaikan mu saaat itu hanya lah sebuah kebohongan,tetap saja kebohongan itu membuat ku merasaa nyaman saat itu,kalau sudah sepeti ini,bagaimana aku melupakan mu?"

***

Terima kasih untuk semuanya~

Kamar rawat wanda~

Wafa dan ara masih tak percaya akan kejujuran revan tadi,mereka pun masih bingung untuk menerusi kasus ini atau menutup kasus ini

Ara dan wafa masuk kedalam kamar rawat wanda,didalam kamar itu sudah ada erlin,cici,marvin,adib,dirga serta gadis cantik yg masih tak sadarkan diri

Ara duduk di sebelah dirga,dirga yg melihat tingkah ara hanya kebingungan

"Lo kenapa ra?"tanya dirga

"Gue rasa,sebaiknya kita tutup kasus kecelakaan ini"ujar ara dengan pikiran yg masih kacau

"Kenapa?nggak kita bakalan terusin kasus ini!"ujar cici

"Kalau kita terusin pembalasan dendam bakalan terus berlanjut sampai kapan pun,gue mohon kalian jangan ada yg egois,keselamatan wanda adalah hal terpenting saat ini"jelas wafa dengan sedikit emosi

" Pembalasan dendam?Maksud lo?"tanya adib dan marvin bersamaan

"Pelaku dari kecelakaan ini revan"jawab wafa

Erlin,cici,adib,marvin dan dirga terkejut akan ucpan wafa

"Serius?kenapa dia lakukan semua ini,bukan nya dia menyukai wanda?"

"Semua kejadian di karenakan pembalas dendaman"jawab wafa

Dan saat wafa mengucapkan itu,tiba tiba saja badan wanda langsung kejang kejang

"Ada apa dengan wanda,cepat panggil dokterr"suruh marvin yg melihat kondisi wanda

Adib dan dirga pun segera memanggil dokter

"Kalian keluar dulu,biar kami yg menangani"suruh seorang perawat

Mereka keluar dan duduk di bangku yg sudah tersedia

Wafaa pun menceritakan tentang  pembalasan dendam yg di lakukan oleh revan,sedangkan ara sejak tadi dia hanya bersandar di bahu dirga,pikiran dan tatapan mata nya kosong

Pintu kamar rawat terbuka,dan kasur yg wanda gunakan sejak kemarin di dorong dengan para suster

"Dok wanda kenapa?"tanya ara kepada dokter yg barusan keluar dari kamar itu

"Wanda akan kami masukan keruangan ICU,sebab kondisi kesehatan nya sangat menurun"jelas dokter itu

Ara yg mendengar jawaban itu langsung terduduk lemas dirga langsung memeluk gadis ini untuk memberikan ketenangan kepada gadis ini,dann saat itu juga tangis ara pecah di pelukan dirga

"Gue bodoh kak,gue nggak bisa jagain wanda,sahabat seperti apa gue ini"ujar ara yg masih menangis

45 menit kemudian Pintu ruang ICU itu terbuka,dan keluarlah dokter yg menangani wanda tadi

"Disini ada yg bernama revan?"tanya dokter itu

Mereka terkejut dengan pertanyaan dokter itu

"Orang nya lagi tidak ada di sini,memang kenapa?"tanya adib yg masih tenang

"Pasien terus menyebut nama revan, jika revan bisa hadir untuk menemui pasien itu,kemungkinan besar bisa untuk menyadari pasien"

"Saya akan jemput revan"ujar ara

"Baiklah,kalau begitu"dokter itu pun pergi meninggalkan mereka

Dirga dan ara langsung pergi untuk menjemput revan,dan mereka pun setuju untuk menutup kasus ini

Kantor polisi~

Ara langsung menemui salah satu polisi disini

"Saya ingin bertemu dengan saudara revan"ujar ara

"Baiklah mari saya antarkan"ucap polisi itu

Dirga dan ara pun segera mengikuti polisi itu

Ditempat ini hanya ada revan,ara,dan dirga,polisi tadi sudah meninggalkan mereka atas kemauan ara

"Van,keadaan kesehatan wanda sekarang menurun"jelas ara

"So?"tanya revan

"Dia sejak tadi manggil manggil nama lo van,kehadiran lo di samping dia kemungkinan besar bisa membuat dia sadar van"

"So?"

"Gue mohon van,temui wanda,gue mohon"ujar ara sambil menangis

"Penjahat seperti apa gue,gue yg buat dia celaka,dan gue juga yg bakalan nyembuhi dia?hahaha"

"Gue mohonn van,guee mohon banget sama lo"

"Kita sudah nutup kasus ini van"jelas dirga

"Van gue bakalan lakuin apapun van,asal lo mau temui wandaa,van gue mohon sama lo,kali ini saja gue mohon van"ucap ara

"Kalian nggak usah baik sama orang munafik seperti gue"

"Semunafik nya lo,tapi sepertinya sekarang wanda menyukai lo,pergilah temui dia sebentar,setelah itu lo boleh pergi"

Revan masih tampak berpikir dengan ucapan dirga tadi,memang sepertinya dia juga mencintai wanda

"Vann gue mohon sama lo"di saat itu ara langsung bersujud di kaki revan

"Berdiri lo ra!lo nggak pantas bersujud di kaki orang munafik seperti gue"

Dirga membantu ara berdiri,sebab badan ara saat ini sangat lemas

"Gue akan temui wanda,tapi hanya 10 menit,habis itu biarkan gue pergi tinggalin indonesia"jelas revan

Bersambung

Sorry kalau bayak yg typo atau cerita nya gaje

Salam author❤

Best friend and boy friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang