BFBF-14

149 16 0
                                    

"Terima kasih telah pernah janji,meskipun diingkari"

***

Semoga kita bertemu lagi~

Rumah Sakit Cahaya~

Revan memakai baju khusus untuk memasuki ruangan ICU ini

"Hanya 10 menit nggak lebih"peringat revan

"Iya,makasih van"ucap ara

***

Revan memasuki ruangan ini,benar saja ada gadis yg terbaring lemas di sana,ditubuh nya terdapat beberapa alat medis

Revan mendekati gadis itu,ia menatap lekat gadis ini,mengusap halus rambut gadis ini,dan mencium kening gadis ini

"Maafin gue,udah buat lo jadi gini"

Revan duduk di kursi dekat kasur wanda,dia memegangi tangan wanda yg dingin

Keadaan hening diruangan ini,hanya terdengar suara pendeteksi jantung

"Sebelum gue ninggalin lo,gue cuman ingin bilang kalau gue cinta sama lo,gue nggak tau kenapa gue bisa mengatakan ini ke lo,tapi lo nggak boleh mencintai gue,lo nggak pantas mencintai seorang munafik seperti gue"ujar revan saambil memegang tangan wanda

Revan berdiri daru duduk nya

"Gue pergi"Ucap revan lalu mencium kening wanda dengan lama,bersamaan dengan itu air mata revan jatuh

Wanda mendengar semua perkataan revan dari awal hingga akhir,ia mencoba untuk bangun,tapi fisik nya tidak mendukung ia benar benar sangat lemah

Disaat air mata revan jatuh disaat itu pula wanda mengeluarkan air matanya

Revan melepas ciuman nya,dan melihat air mata wanda juga jatuh,ia menghapus air mata itu dengan kedua tangan nya

"Lo harus bahagia,kejadian ini harus jadi kejadian pertama dan terakhir dihidup lo"bisik revan di telinga wanda

Revan berjalan menuju pintu ruangan ini,sebelum ia membuka pintu ini,ia membalikan badan nya
Lalu tersenyum melihat gadis itu

"Semoga kita bisa bertemu lagi"lirih batin revan

***

"10 menit sudah gue tepatin"ujar revan setelah keluar dari ruangan itu

"Terima kasih,semoga wanda cepat sadar"ucap erlin

"Gue titip wanda,gue mau kejadian ini,pertama dan terakhir untuk di alaminya"ujar revan

"Pasti"jawab mereka bersama

Entah mengapa walaupun revan melakukan hal kejam seperti itu,tapi mereka tidak ada rasa benci sedikitpun kepada revan

Mereka saling berpelukan,ya pelukan terakhir itu adalah tanda perpisahan mereka

"Yaudah,gue langsung cabut,untuk kalian bertiga jagain para gondes ini"ujar revan kepada marvin,adib dan dirga

Marvin,adib dan dirga hanya membalas dengan anggukan kepala,itu isyarat bahwa mereka janji untuk menjaga ke 5 gadis gadis ini


"See you van"ucap mereka bersamaan

Mungkin kalimat itu adalah kalimat terkahir yg mereka ucapkan setelah kepergian revan dari indonesia

Revan membalikan badan nya,dan langsung pergi meninggalkan rumah sakit ini,tepat nya meninggalkan indonesia


***

Mereka duduk kembali di kursi panjang dirumah sakit ini,keadaan hening,mereka sibuk dengan kegiatan masing masing

Ara membuka handphone nya,dan tak sengaja ia melihat notifikasi group nya,tapi kali ini bukan group gondes squad,tetapi grup yg berisikan ke lima gadis ini dan ditambah marvin,adib,dirga serta revan

Boy Girl Squad

[13.02]RevanzaPutra.A:
Terima kasih sudah mau berteman sama seorang munafik seperti gue
See you!

RevanzaPutra.A keluar

Ara hanya tersenyum miris melihat pesan itu

"Kalian sudah cek group?"tanya ara kepada yg lainnya

Saat pertanyaan ara terlontar kan mereka langsung membuka handphone,lebih tepat nya membuka obrolan group itu

Sama seperti ara,mereka tersenyum miris melihat pesan itu dan lebih mirisnya notifikasi bahwa revan telah keluar dari obrolan group itu

***

Seorang dokter keluar dari ruangan ICU itu

"Wanda sudah sadarkan diri,tapi saat ini dia sedang beristirahat,sebentar lagi dia akan pindah keruangan yg kemarin"jelas dokter itu

Memang sejak keluarnya revan dari ruangan itu,dokter yg menangani wanda langsung masuk,untuk memeriksa keadaan wanda

Kamar rawat wanda~

Hampir 2 jam mereka menunggu wanda bangun dari tidur nya
Dan ketika wanda bangun,mereka langsung senang,mereka juga sudah menceritakan ke wanda tentang musibah yg di alaminya ini

"Kalian tau dia pergi kemana?"tanya wanda setelah mendengar cerita itu

"Dia merahasiakan tempat nya"jawab adib

Wanda hanya diam ketika mendengar jawaban adib
Walaupun kecelakaan yg dialaminya ini di sebabkan oleh revan,tapi wanda tak merasakan rasa benci sedikitpun

"Semoga kita bisa bertemu lagi"ucap wanda dalam hati

Bersambung

Maaf kalau banyak yg typo

Salam author❤

Best friend and boy friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang