BFBF-22

120 12 0
                                    

"Aku bisa memcitai dan membenci mu dengan mudah"

***

Terima kasih!

Ucapan Revina tadi membuat semua orang yang ada di gedung ini terdiam,termasuk.juga dengan wanda ia diam dalam tangisnya

"Gue ngelakuin perubahan ini demi lo van,tapi lo balas dengan kejahatan ini,gue memang cewek bodoh,yg bisa tertipu sama lo"ujar wanda dalam hati,tangis nya semakin menjadi jadi

Revina kembali berjalan mendekati wanda,ia tersenyum licik ke wanda

"Lo cantik,lo kaya,tapi sayang kekayaan lo itu hasil dari pembunuhan papa gue"ujar revina sambil memegang dagu wanda dengan kasar

"Tuan dan nyonya yg terhormat silahkan keluar dari seni,biarkan kami menghilangkan satu nyawa,jangan sampai kami menghilangkan banyak nyawa"perintah revina

"Gue nggak akan keluar!"ujar ara,sambil mendekat ke arah wanda dan revina

"Jangan mendekat!"suruh revina

Ara tak mempedulikan perintah revina,ia masih berjalan santai,ia melihat wanda yg menggelengkan kepalanya,ia tahu isyrat itu,isyarat agar ara tidak mendekat

"Jika lo bunuh wanda,gue akan bilang ke revan,bahwa lo sudah nyakitin gue!"ujar ara yg sudah berada di depan revina

"Dan gue bakalan berasa imbang,jika wanda mati dan lo juga harus mati!"ujar ara kembali

"Dasar cewek sandiwara lo!"ujar revina

"Lo nggak sadar,lo punya kakak yg juga hebat bersandiwara,jadi lo juga harus punya musuh yg memiliki sandiwara hebat"ujar ara

"Bodoh banget kakak gue bisa suka sama lo"

"Ohiya,kakak lo pintar kok,pintar bersandiwara!"

"Jaga omongan lo!"

"Gue akan jaga omongan gue,tapi lo juga jaga perlakuan lo!"

"Sebab sikap gue ke lo tegantung perlakuan lo!"ujar ara kembali

Ara benar benar sangat emosi
Ia tak pernah seemosi ini,emosi nya makin menaik saat ia melihat wanda menangis

"Lo harus kuat wan,kita hadapi ini bersama"ujar ara dalam hati sambil menatap wanda

Sedangakan teman teman lainnya,sudah tidak bisa berbuat apa apa sebab mereka sudah di tahan oleh pria pria berbadan besar itu

Tanpa ara sadari,seorang pria berbadan besar sedang mencari sasaran yg tepat untuk menembak wanda dari jarak lumayan jauh

"Wanda!!"teriak erlin yg menyadari hal itu

Mendengar teriakan erlin,ara langsung membalikan badan nya,dan saat itu pula,peluru pistol itu mengenai lengan kiri ara

"Aww"ringis ara pelan,ia memegangi tangan nya yang sudah berkeluaran darah segar

Dan saat itu juga polisi masuk,dan menangkap para penjahat ini

Dirga langsung berlari menghampiri ara,sedangkan yg lainnya,melepaskan wanda dari ikatan itu

Kondisi ara benar bena lemah
Dirga segera membuka sweater nya untuk mengikatkan ke tangan ara,agar darah nya tidak terus mengalir

"Bawa ara kerumah sakit"ujar ara lemah,dan saat itu juga badan nya ambruk dipelukan dirga

Dirga langsung mengangkat badan kekasihnya itu untuk segera dibawa kerumah sakit

Rumah sakit cahaya~

Dirga segera meletakan ara di salah satu kasur dorong dirumah sakit itu,dan para perawat langsung mendorong kasur itu

Mereka semua sangat khawatir dengan ara,terutama dirga ia sangat panik melihat situasi ini

Hampir setengah jam mereka berada didepan ruang rawat ini

Dan keluar seorang dokter yg menangani ara

"Dok gimana keadaan ara?"tanya wanda yg tampak sangat khawatir

"Peluru didalam tangan nya sudah dikeluarkan,sekarang ia masih masa pemulihan"ujar dokter itu dan segera meninggalkan mereka

Mereka pun segera memasuki kamar rawat ara,mereka melihat Seorang gadis yg terbaring lemas,mukanya tampak pucat pasi

"Terima kasih atas pengorbanan lo ra"ucap wanda pelan

Bersambung

Sorry kalau banyak kata kata yang typo

Terus baca dan voute
BestFriend And BoyFriend

Salam author

Best friend and boy friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang