#14 Don't

8.5K 965 17
                                    

Lovember POV

"Beb, lo nyetir pelan-pelan aja ya. Masalahnya kita lagi hamidun nih berdua." Ujar Tiara saat mobilku meluncur di jalan raya. 

Aku tertawa seraya mengangguk saat mendengar Tiara berucap seperti itu. "Santai. Jam terbang gue bawa mobil udah tinggi kok." 

Dulu, sebelum aku menikah dengan Aa Farhan memang sering membawa mobil sendiri kemana-mana. Bahkan aku pernah menyetir mobil hingga Jogja saat berlibur bersama teman-teman kampusku, ya walaupun sempat bergantian dengan temanku karena aku yang sudah mulai lelah dan mengantuk saat itu. Tapi, setelah menikah dengan Aa Farhan, hidupku langsung berubah 100% seperti tuan putri yang kemana-mana selalu diantar dan hanya duduk manis dimobil. Bahkan saat aku meminta izinnya untuk pergi bersama Tiara dan menyetir sendiri, Aa Farhan langsung menolaknya mentah-mentah. Ia langsung menyuruhku untuk pergi menggunakan taksi online dan pulangnya dijemput olehnya. 

Namun aku tetap bersikukuh untuk menyetir sendiri dan akhirnya ia mengalah berkat jurus bujuk rayuku yang membuatnya tidak bisa lagi menolak permintaanku. 

"Gue dapet kabar dari Jiwa, katanya Dewa udah married dua bulan lalu sama Alika." 

"Terus hubungannya sama gue apa, kalau barusan elo kasih tahu dia? Nggak bakalan gue nangis-nangis kayak orang bodoh." Sahutku seraya membelokkan mobilku masuk kedalam area pintu masuk mall. "Bukan urusan gue lagi lah kalau tentang Dewa." 

Tiara berdecak pelan. "Gue ngasih tahu doang sih. Urusan lo sih sekarang ehemehem sama Farhan di kamar, terus cium-cium manja deh." Ledeknya. 

Aku tertawa sambil menggelengkan kepala. "Otak lo masih aja ya, kayak sebelum nikah. Masih aja mikir yang enggak-enggak. Padahal sendirinya sama Biru juga kayak gitu. Ampun deh!" 

Saat aku dan Tiara mencari parkiran di basement yang lumayan penuh karena malam ini adalah malam minggu, yang sudah jelas banyak anak muda menghabiskan waktu untuk sekedar hangout, nonton, ataupun kencan bersama pasangannya. Setelah mendapat tempat parkir dan aku sudah memarkir mobilku dengan sempurna, Tiara menahan tanganku yang ingin membuka seatbelt. 

"Kenapa sih Tir? Udah sampai ini." Ucapku. 

Namun pandangan Tiara masih tetap terpaku pada mobil yang terparkir dibarisan depan, namun tidak persis didepan kami. 

"Itu laki lo bukan sih?" Tanya Tiara yang langsung membuatku mengikuti arah pandangnya. 

Sejenak aku menatap punggung laki-laki yang dimaksud Tiara, sedang memeluk seorang perempuan. Aku menatapnya dengan seksama seraya melihat plat nomor mobil, dan benar saja itu mobil Aa Farhan yang terparkir tepat disamping mereka berdiri. Dengan tangan yang dingin, aku mengenggam tangan Tiara tanpa melepaskan pandanganku. 

"Tir, itu beneran Aa Farhan! Plat nomor mobilnya sama, dan baju yang dipakai Aa Farhan juga." Ucapku cepat. 

"Terus Farhan lagi peluk siapa? Emangnya dia punya saudara perempuan?" 

Aku menggeleng yakin. "Bukan, itu bukan saudaranya. Itu Gina, mantan pacarnya Aa Farhan waktu SMA." Jawabku yakin saat melihat wajah perempuan yang sedang melepaskan pelukannya. 

Tiara mendelik kaget saat melihatku. "Coba lo telpon dia dulu deh. Tanya lagi dimana, lo bilang dia mau ketemuan sama temen kantornya di cafe 'kan? Bukan di mall," 

Dengan cepat aku menarik tasku dari jok belakang dan meraih iPhone-ku, lalu menelpon Aa Farhan seraya memperhatikannya yang sedang bersiap masuk kedalam mobil bersama dengan Gina. Jantungku berdetak dengan kencang, serta genggamanku pada tangan Tiara juga sama kencangnya. Saat dering kedua berbunyi, Aa Farhan mengangkat telponku. 

Ex-Lovember Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang