Lovember POV
Aku benci dengan keadaan seperti ini. Bersikap seolah tidak peduli dengan Aa Farhan, namun hati kecilku berteriak jika aku merindukannya. Padahal baru beberapa hari hubungan kami seperti ini. Ketika mobilku sudah berbelok keluar dari blok rumahku dan aku tidak bisa melihat bayangan Aa Farhan dari kaca spion, aku memberhentikan mobil. Sejenak aku menyenderkan punggung pada jok mobil, menatap air hujan yang baru saja turun dengan deras.
Just like our last kiss
Forever the name on my lips
Forever the name on my lips
Just like our lastLagu Taylor Swift yang berjudul Last Kiss membuatku mengingat hal-hal manis yang selalu kami lakukan. Namun saat ini, kami berbeda. Lebih tepatnya aku yang selalu menghindar darinya karena aku sendiri masih ingin menyendiri. Aku menarik sun visor, memperlihatkan selembar foto berukuran sedang yang aku tempel. Foto yang memperlihatkan aku dan Aa Farhan sedang tersenyum lebar berada diatas pelaminan.
Saat itu, aku masih bingung harus bagaimana setelah Aa Farhan menikahiku. Bingung karena disatu sisi aku masih mencintai Dewa, sedangkan aku sudah menikah dengan Aa Farhan. Sisi kedua, Aa Farhan benar-benar baik padaku dan he treat me like he's love me, seperti yang pernah aku bilang waktu itu. Dan sekarang ketika ia benar-benar mencintaiku begitu pula denganku, kami malah seperti ini. Aku hanya kecewa Aa Farhan bohong padaku. Setidaknya jika ia jujur padaku saat itu, aku tidak akan kecewa dan semarah ini padanya.
Refleks aku mengelus perut datarku. Didalam sana ada anakku dan Aa Farhan. Ada buah cinta kami yang sedang hidup dengan nyaman, tanpa tahu apa yang sedang terjadi diantara orangtuanya.
Sebenarnya tadi, aku berbohong pada Aa Farhan. Hari ini aku sama sekali tidak mempunyai janji dengan penulis yang naskahnya aku tangani, melainkan aku ingin pergi ke rumah orangtuaku. Sengaja, agar aku mempunyai alasan untuk keluar. Menatap atau bersamanya lebih lama di rumah, semakin membuatku merasa tidak nyaman.
Deringan ponselku membuyarkan lamunan. Aku meraih ponselku dan melihat siapa yang menelpon.
My five o'clock shadow❤️ calling.....
Aku berdehem sebentar lalu mengangkat telponnya.
"Halo? Love, kamu nggak apa-apa kan?" Tanya Aa Farhan to the point saat aku mengangkat telponnya.
"Iya. Kenapa?" Tanyaku balik, seraya mengernyitkan dahi karena bingung.
"Kamu serius? Kenapa berhenti didepan blok?"
Sejenak aku melirik spion mobil yang tampak basah. Aku menajamkan pandangan hingga akhirnya tidak jauh dari belakang mobilku, Aa Farhan sedang berdiri seraya memegang payung.
"Serius. Tadi lagi bales Whatsapp makanya berhenti. Udah ya, assalamualaikum." Jawabku lalu mematikan telpon saat Aa Farhan belum membalas salamku.
Buru-buru aku kembali meletakkan iPhone-ku ditempat semula, lalu mengemudikan mobilku keluar dari komplek perumahan. Sepanjang perjalanan menuju rumah orangtuaku, hujan semakin deras. Membuatku harus ekstra berhati-hati saat menyetir karena jarak pandang yang tertutup derasnya air serta jalanan yang licin.
Sesampainya di rumah orangtuaku, hujan masih turun dengan derasnya. Aku melompat ke jok belakang, mencari payung yang biasa aku simpan dibawah jok. Namun ketukan dikaca jendela mobilku dari sosok laki-laki, mengalihkan pandangan. Aku menurunkan kaca jendela untuk melihat wajah dari sosok itu, dan kemudian menampilkan wajah Javas.
"Hai, apakabar?" Tanya Javas.
Aku tersenyum gembira melihatnya. "Hai, alhamdulillah baik. Pilot sibuk akhirnya ketemu gue lagi ya." Jawabku.
![](https://img.wattpad.com/cover/134653352-288-k14309.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Lovember
General FictionList nama mantan: 1. Lovember - (ini mantan apa bukan ya? Gue belum putus sama dia kayaknya) 2. Gina - (Married) 3. Nadila - (OTW Married) 4. Haura - (OTW Married) Lima nama diatas adalah nama-nama dari mantan Farhan sejak SMA. Namun ada satu n...