Lovember POV
TING!
Aku melangkahkan kaki keluar dari dalam lift yang cukup berdesakkan. Maklum, jam istirahat seperti sekarang ini memang banyak karyawan yang berbondong-bondong keluar dari ruangan mereka untuk sekedar mengisi perut atau bertemu dengan seseorang saat jam istirahat, serta melakukan solat zuhur. Termasuk aku yang sekarang ini baru saja mengantarkan makan siang untuk Aa Farhan karena ia sedang sibuk dengan proyek yang saat ini ia tangani. Daripada harus sakit lagi, lebih baik aku mengantarkan makanan ke kantornya karena sudah pasti suamiku itu lupa untuk makan siang jika sudah terlalu asik dengan pekerjaan.
Lobby gedung kantor Aa Farhan terlihat cukup ramai saat ini. Dengan langkah yang sedikit hati-hati, aku berjalan menuju Starbucks yang ada didalam gedung ini. Maklum, Ibu hamil harus ekstra waspada jika sedang memakai heels setinggi sembilan senti. Padahal Aa Farhan sudah berkali-kali menyuruhku untuk menggantinya dengan flatshoes bahkan kalau bisa pakai sneakers atau sandal jepit sekalian, agar ia tidak khawatir aku terpeleset—katanya.
Langkahku sempat terhenti ketika pundakku menabrak pundak seseorang.
"Eh, sorry-sorry. Gue nggak lihat." Ucap orang yang menabrakku.
Aku tersenyum seraya menoleh. Namun ketika aku melihat orang yang menabrakku, senyumku langsung memudar. Berganti dengan senyum tipis.
"It's okay, Gi." Balasku cepat.
Setelah itu, aku kembali melangkah. Buru-buru lebih tepatnya agar aku tidak melihat wajah Gina lebih lama lagi. Baru lima langkah aku berjalan, suara Gina memanggil namaku.
"Lovember!" Panggil Gina.
Lantas aku menghentikan langkah, lalu menoleh kebelakang. Gina dengan stiletto sepuluh sentinya berjalan mendekatiku.
"Ya?"
Gina terlihat ragu-ragu, namun ia mengeluarkan senyum ramahnya. "Ehmm... sibuk nggak? Atau lagi buru-buru gitu?" Tanyanya.
"Mau balik ke kantor lagi sih habis dari Starbucks." Jawabku.
"Boleh ngobrol bentar?" Pintanya.
Sejujurnya aku malas jika harus duduk berhadapan dengan Gina. Wajahnya selalu mengingatkanku akan bayangan cerita Aa Farhan jika Gina menciumnya dan aku sangat benci dengan bayangan itu.
"Untuk?"
"Bentar aja. Please?"
"Okey, lima belas menit ya. Gue buru-buru mau balik ke kantor." Putusku akhirnya.
Wajah Gina langsung berbinar senang. Ia kemudian mengajakku masuk bersama kedalam Starbucks, lalu ia menanyakan apa pesananku agar ia yang membelinya. Aku yang awalnya menolak tawaran Gina, harus mengalah ketika ia bersikukuh ingin membeli juga. Dan berakhir aku yang duduk menunggunya memesan minuman kami, seraya memperhatikan Gina.
Cantik, pintar, bertubuh langsing, dan memiliki nilai sempurna. Itu yang bisa aku gambarkan tentang Gina ketika aku memperhatikan perempuan itu. Laki-laki manapun pasti bisa ia dapatkan, bahkan aku saja yang perempuan memberi nilai tinggi untuknya. Sejak dulu, Gina memang menjadi most wanted girl di sekolah kami. Berbeda denganku yang hanya murid perempuan dengan label biasa-biasa saja. Pantas dulu Aa Farhan lebih memilihnya daripada kembali denganku. Kalau kalian mengira aku iri dengan Gina, jawabannya tidak.
Karena hidupku yang sekarang saja sudah bahagia, kenapa aku harus iri dengannya?
Okey, back to reality. Gina duduk dihadapanku dengan membawa dua minuman. Ia menyodorkan pesananku diatas meja seraya tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/134653352-288-k14309.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Lovember
Fiction généraleList nama mantan: 1. Lovember - (ini mantan apa bukan ya? Gue belum putus sama dia kayaknya) 2. Gina - (Married) 3. Nadila - (OTW Married) 4. Haura - (OTW Married) Lima nama diatas adalah nama-nama dari mantan Farhan sejak SMA. Namun ada satu n...