#10 Uluh Tayangku

12.6K 1.1K 13
                                    

Sabtu pagi pukul setengah sembilan, rumah Farhan dan Lovember masih tampak sepi dan sunyi. Menandakan jika sang tuan rumah masih setia memejamkan matanya dan berada di alam mimpi. Maklum, setiap weekend sehabis solat subuh mereka berdua memang balas dendam setelah lima hari selalu bangun pagi. Begitupula hari ini, pasangan itu masih setia saling memeluk satu sama lain saat terlelap.

Namun sepertinya Farhan mulai terganggu tidurnya yang lelap karena sinar matahari yang masuk lewat jendela kamar mereka. Sedangkan Lovember masih terlelap dengan damai dipelukkannya karena wajah Lovember yang menghadap dada bidang Farhan.

Melihat wajah Lovember yang masih terlelap, ditambah dengan bibir yang terbuka sedikit membuat Farhan tersenyum geli. Kalau lagi kayak gini, wajah istrinya itu bener-bener cute abis! Ditambah Farhan mengingat kejadian semalam, makin tambah seperti orang gila yang baru keluar rumah sakit jiwa. Cengar-cengir kegirangan sendiri.

Ketika Farhan melihat jam dinding di kamarnya hampir menunjukkan pukul sembilan pagi, dengan usil Farhan menciumi seluruh wajah Lovember agar terbangun. Mulai dari kening, mata, hidung, bibir, dan pipi. Hingga ciuman ketiga, Lovember akhirnya mengerjap-ngerjapkan matanya menatap Farhan sambil mengerutkan dahi. Kesal karena acara tidurnya yang nyaman terganggu oleh Farhan, membuat Lovember menyembunyikan wajahnya dileher Farhan.

"Pagi, Love. Semoga hari ini benih-benih cinta muncul diantara kita walaupun sekecil biji anggur." Farhan mengeluarkan mantranya yang tiap pagi ia ucapkan pada Lovember saat mereka baru bangun tidur.

"A, jangan iseng ih. Masih ngantuk." Gerutu Lovember.

Farhan terkekeh pelan kemudian mengelus-elus punggung Lovember. "Bangun Love, udah siang ini."

Lovember hanya mengumam pelan membalas ucapan Farhan.

"Aku laper tahu, mening kita cari sarapan yuk."

"Nanti aja sekalian brunch. Tahan sebentar, lagian perut kamu sekarang mulai buncit lho." Sahut Lovember dengan suara terpendam.

Dengan decakkan, Farhan menyahut. "Ini gara-gara kamu juga ya, kalau masak bisa bikin aku khilaf makannya."

Mendengar Farhan berucap seperti itu, Lovember mempunyai ide jahil. Ia kemudian mendongakkan kepalanya dan menatap Farhan.

"Olahraga dong. Di kantor aku ada anak magang dari kampus gitu lho, A. Ganteng terus badannya oke. Kalau aku kepincut gimana?" Goda Lovember dengan wajah usil. "Terus kemarin tuh dia nanya Instagram aku."

WUAPAAAHHHH??? ENAK AJA BINI GUE KEPINCUT ITU BOCAH INGUSAN, DAPET BINI AJA BUTUH WAKTU LAMA INIH GUE! MASA MAU DIPEPET SAMA ANAK BOCAH ITU?!

Raut wajah Farhan langsung berubah. Cowok itu menatap Lovember dengan satu alis dinaikkan.

"Terus kamu kasih Instagram kamu?" Tanya Farhan.

Lovember mengangguk. "Iyalah, Instagram doang sih aku kasih. Rezeki nggak boleh ditolak, langsung aku follback deh. Lumayan 'kan cogan terus bagus-bagusin followers aku." Jawab Lovember masih dengan cueknya.

Mendengar cerita Lovember, mau nggak mau membuat Farhan sedikit kebakaran jenggot. Enak aja dia mau dikalahin sama bocah ingusan yang belum lulus kuliah.

Wagelaseh, berani juga itu bocah modus sama bini gue. Sungut Farhan.

"Oh gitu ya." Sahut Farhan lalu berguling hingga mengunci Lovember dibawahnya kemudian menciumi wajah Lovember bertubi-tubi.

Dan terakhir, cowok itu malah sengaja mendusel-dusel leher Lovember hingga cewek itu berjengit geli karena bulu-bulu yang ada dirahang Farhan menusuk kulit lehernya. Tawa Lovember langsung terdengar ketika Farhan menyerangnya tanpa ampun.

Ex-Lovember Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang