#20 Finally, I Found My Love

13.2K 1K 6
                                    

Jam dinding kamar Farhan menunjukkan pukul sebelas malam ketika cowok itu masuk kedalam kamar. Volume TV yang dikecilkan Lovember serta pemandangan istrinya yang sudah terlelap setelah menyusui Kirei, menyambutnya begitu ia masuk. Farhan meletakkan tas ransel-nya, kemudian membuka kemeja yang langsung ia lempar kedalam keranjang baju kotor. Setelah itu Farhan langsung masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.

Begitu selesai mandi, Farhan langsung melangkah menuju ranjang kamarnya. Namun rupanya Kirei sedang terbangun saat Farhan baru saja duduk. Lantas Farhan menatap putrinya seraya tersenyum.

"Apa Nak? Kebangun ya?" Tanya Farhan dengan suara pelan agar tidak membangunkan Lovember.

Kirei mengerjapkan matanya seraya menatap Farhan.

"Mau gendong?" Tawar Farhan yang dibalas dengan senyuman oleh Kirei. "Yuk sini Baba gendong, tapi habis itu bobo lagi ya. Main-nya besok aja, Baba sama Bunda udah ngantuk."  Sambungnya.

Sebelum menggendong Kirei, Farhan membenarkan letak dan mengancingi piyama Lovember. Dengam gerakan pelan, Farhan menggendong Kirei dan mengusap-usap punggung kecil putrinya itu seraya menyanyikan lagu Hush Little Baby.

"Hush, little baby, don't say a word, Baba's going to buy you a mockingbird. If that mockingbird won't sing, Baba's going to buy you a diamond ring."

Dengan mata yang sudah mengantuk serta beberapa kali ia menguap, Farhan menyanyikan lagu Hush Little Baby hingga lagu tersebut selesai. Tangannya masih setia mengusap-usap punggung Kirei yang meletakkan kepalanya dipundak Farhan. Namun rupanya hal itu tidak membuat Kirei tidur kembali. Malah, Kirei mengumam-gumam kecil.

"Sayang, kok malah nggak tidur sih, Nak? Udah malam ini." Ucap Farhan pelan.

Kirei menyahut dengan gumaman.

"Baba udah ngantuk banget, K."

Akhirnya, Farhan menyanyikan lagu Hush Little Baby untuk yang kedua kalinya. Baru kali ini Kirei tertidur pulas digendongannya. Iya, memang sebelum Kirei lahir, Farhan kalau sedang gabut di kantor atau rumah pasti searching lagu-lagu anak lalu ia download untuk didengar. Nggak ada lagi lagu-lagu The 1975, Tulus, James Bay, Teddy Adhitya, atau lagu lainnya yang ia dengarkan.

Bahkan ketika Lovember tahu isi playlist Farhan yang baru diponsel cowok itu, ia langsung menertawakan Farhan habis-habisan. Suaminya itu benar-benar suka nggak ketebak kelakuannya.

Ketika lagu yang ia nyanyikan kedua kalinya selesai, sepasang tangan melingkari pinggang Farhan, memeluk cowok itu dari belakang. Tanpa menoleh pun, Farhan tahu jika itu adalah Lovember.

"Kapan pulang? Kok nggak bangunin aku?" Tanya Lovember masih dengan suara mengantuknya, lalu menyederkan kepalanya dipunggung Farhan.

"Jam sebelas tadi. Aku nggak bangunin kamu soalnya tidur kamu pules banget. Nggak tega." Jawab Farhan.

"Kirei bangun ya tadi? Tahu aja Baba-nya udah pulang." Lovember terkekeh pelan.

"Iya, aku nyanyiin lagu supaya tidur malah nggak tidur. Nih baru tidur lagi."

Lovember melepaskan pelukannya, lalu melangkah ke hadapan Farhan. "Sini, aku pindahin Kirei ke kasur dulu."

Farhan memindahkan Kirei kedalam gedongan Lovember dengan hati-hati, agar putrinya tidak terbangun. Dari tempatnya berdiri, Farhan menatap Lovember yang sedang memunggunginya. Ia kemudian melangkah maju dan memeluk Lovember dari belakang, menghirup aroma rambut istrinya itu dengan dalam.

"Love," panggil Farhan.

"Apa, A?"

"Kamu makin cantik deh setelah Kirei lahir."

Lovember terkekeh pelan mendengarnya. "Gombal banget, ah!"

"Serius lho. Sebelum hamil cantik, waktu hamil cantik, jadi Ibu malah makin cantik."

"Udah melar gini, A, badanku. Beda sama badannya model atau badannya Gina yang masih langsing kayak anak gadis." Balas Lovember.

Farhan mendengus pelan. "Kok bawa-bawa Gina? Aku sih tetep kamu yang paling cantik. Lagi pula, badan kamu melar darimana sih? Biasa aja ah!"

Memang sih selama hamil dan hingga saat  ini, berat badan Lovember naik cukup banyak. Namun tidak membuat cewek itu terlihat gemuk. Lovember melepas pelukan Farhan, lalu memutar tubuhnya untuk menatap Farhan. Begitu ia menatap wajah Farhan, cowok itu terlihat sedikit malas menatapnya karena membahas Gina.

"Ngambek? Udah jadi Bapak-bapak mau ngambek?" Ledek Lovember sambil tertawa. "Iya deh, maaf. Aku cuma bercanda."

Farhan mencubit pipi Lovember gemas. "Kamu bilang gitu lagi, besok-besok belum selesai ngomong aku cium aja kali ya, enaknya. Biar langsung diem."

"Cium aja, enggak dosa ini." Tantang Lovember.

Alih-alih membalas tantangan Lovember yang dilontarkan untuknya, Farhan malah menarik tubuh Lovember kedalam pelukannya lalu mencium kepala Lovember dengan sayang.

"Iya, bikin adek buat Kirei juga nggak dosa." Ceplos Farhan tanpa dosa.

"Ketahuan ya, udah tua jadinya ngebut mau punya anak lagi?" Canda Lovember.

"Tahun ini masih 29. Ya, kira-kira lima tahun lagi deh kasih adek buat Kirei. Kalau deket banget jaraknya, nanti Kirei cemburu. Lagian kamu kasihan nanti kalau umur 35 keatas baru punya anak kedua lagi. Resikonya, Love."

"Iya sih, A. Dokter Anita bilang gitu juga kemarin. Kalau mau hamil lagi, jangan kelamaan." Balas Lovember. "Eh tapi diantara aku sama Shinta, umur Salma paling muda ya. Mas Erga bisa aja dapet yang masih muda gitu."

Farhan tertawa mendengar Lovember. "Jodohnya Erga emang dapetnya yang masih krenyes-krenyes unyu gitu. Malah ya, Love, dia cerita ke aku waktu mau imunisasi Tistha ada cowok seumuran Salma gitu, tapi Tistha disangka adeknya Salma."

Lovember yang mendengar Farhan bercerita soal Salma, juga ikut tertawa. "Yaampun. Emang sih, Salma muka-nya masih kelihatan banget baru lulus kuliah. Tapi cantik, baik, diem gitu orangnya." Sahut Lovember. "Tapi emang jodoh itu beneran nggak ada yang tahu. Aku aja nggak nyangka bisa nikah sama mantan pacar sendiri. Punya anak malah sekarang."

"Makanya, jangan terlalu benci dengan mantan. Siapa tahu aja setelah putus dan lama nggak bertemu, masih ada benih-benih cinta yang bikin kita bersatu lagi saat kembali bertemu. Lalu kembali merajut kisah yang jauh lebih bahagia dari sebelumnya." Ucap Farhan.

"Uluh, bijak banget Aa-nya. Belajar darimana tuh bisa ngomong kayak gitu? Atau nyontek dari internet ya!" Tuduh Lovember.

Farhan berdecak saat Lovember menuduhnya. "Enak aja! Ini beneran aku yang ngomong ya. Kenyataanya gitu."

"Berarti kamu masih punya benih-benih cinta yang tersisa ya buat mantan kamu masing-masing? Ngaku!"

Karena gemas dengan Lovember yang menuduhnya lagi, Farhan mengigit ujung hidung Lovember. "Ngaco! Itu kan dulu. Sekarang sih udah nggak ada, orang yang menang kamu kok disini. Yeah finally, I found my love. Kamu orangnya, Love." Ucap Farhan. 

"Yakin?"

"Iya yakin! Seratus persen!"

"Okey, aku percaya."

"Nah gitu dong. Makin cinta sama istri aku yang cantik ini."

"Gombal terus!"

"Hehehe biarin aja. Udah ah, kamu banyak omong udah malem. Night kiss dulu sini."

Farhan kemudian menarik tengkuk Lovember, lalu mendaratkan bibirnya pada bibir Lovember. Pelan tapi pasti, Farhan mencium bibir Lovember lalu melumatnya pelan. Hingga akhirnya dengan senang hati Lovember membalas ciuman suaminya itu.

Finally, I found my love!

Ex-Lovember Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang