#15 Go Away

8.6K 1K 15
                                    

Farhan POV

Sejak kejadian dimana Lovember memergoki gue yang sedang berada di apartemen Gina, hubungan kami menjadi dingin. Gue tahu dia butuh waktu dan ruang sendiri untuk menenangkan diri, tapi yang Lovember butuhkan malah membuat gue tersiksa. Lovember benar-benar mendiamkan gue beberapa hari ini, hanya mengeluarkan suara jika ia butuh bantuan atau gue bertanya padanya. Itupun dijawab dengan singkat, padat, dan jelas.

Tapi gue masih bersyukur karena Lovember masih tidur satu kamar dan satu ranjang dengan gue, walaupun setiap tidur yang gue lihat hanya punggungnya. Nggak tahu deh gue harus gimana kalau pisah kamar, gue makin tersiksa yang ada. Lovember juga masih menyiapkan pakaian kerja gue setiap pagi.

Seperti pagi ini, gue yang baru selesai mandi melihat stelan kemeja serta celana yang Lovember siapkan menggantung digagang pintu lemari. Gue menghela nafas sebentar, lalu memakai stelan yang sudah disiapkan Lovember. Saat gue keluar dari kamar mandi, Lovember terlihat sedang membaluri lehernya dengan minyak kayu putih.

Pandangannya teralih menatap gue begitu gue keluar dari kamar mandi. Ia menutup mulutnya dan langsung berlari ke kamar mandi, melewati gue yang sedang menatapnya. Dari depan pintu kamar mandi, gue mendengar suara Lovember yang sedang muntah karena morning sick yang ia hadapi setiap pagi.

Gue langsung menghampirinya dan ikut berjongkok disampingnya yang sedang mengeluarkan sarapan pagi yang ia makan kedalam closet—bahkan baru masuk beberapa menit sudah keluar lagi. Dengan pelan gue memijit tengkuknya dengan minyak kayu putih.

"Better?" Tanyaku lembut.

Lovember menggelengkan kepalanya, lalu memuntahkan lagi semua makanan yang ada diperutnya.

"Huekk... Huekk..."

Setelah mengeluarkan semuanya, Lovember terduduk lemas dengan keringat yang bercucuran didahinya. Gue langsung menekan tombol flush dan memberikan minyak kayu putih pada Lovember. For god sake, gue paling nggak tahan kalau lihat Lovember sedang morning sick kayak gini.

"Nggak usah ke kantor ya, Love. Istirahat aja di rumah." Ucap gue.

Lovember yang sudah lemas hanya bisa mengangguk. Gue menggendong Lovember keluar dari kamar mandi dan merebahkan tubuhnya diatas kasur.

"Mau ganti baju?" Tawar gue.

"Nanti, kamu jalan kerja aja." Jawabnya pelan lalu memejamkan matanya seraya menghirup aroma minyak kayu putih.

Gue menghela nafas. "Aku bikinin kamu teh manis anget dulu."

Saat berada di dapur, gue menelpon Erga untuk memberi tahunya jika hari ini gue tidak bisa mengikuti meeting di kantor dan hanya bisa melakukan teleconference. Setelah selesai membuat teh, gue kembali kedalam kamar dan menemukan Lovember sedang tertidur pulas. Akhirnya gue memutuskan untuk ke ruang tengah, seraya menunggu teleconference.

Erga Hadiwijaya: Are you okay?

Farhan Prasetyo: Okey, udah kayak pacar gue aja lo er. Nanya gue okey apa nggak wkwkwk

Erga Hadiwijaya: Tai lo.
Erga Hadiwijaya: Gue kirain udah stress gara-gara dikacangin lovember trs izin nggak ngantor

Farhan Prasetyo: Bukan stress kalau gue mah, tapi rinduuuuuuuu~~~~
Farhan Prasetyo: Gue nggak bisa ninggalin lovember sendiri di rumah. Morning sick nya bener-bener bikin dia lemes banget
Farhan Prasetyo: Lo tau kan er, gue masih berusaha ngelobi dia. Nyiksa banget sumpah didiemin kayak gini

Ex-Lovember Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang