28. New Recruits.

239 22 3
                                    

Keadaan Rasid sulit. Di ibu kota, memegang uang dalam jumlah banyak pasti berbahaya. Penjahat bisa menyerang sewaktu-waktu. Mungkin iya Rasid punya ilmu silat, tapi masih sangat mendasar. Kuda-kuda dasar, pukulan depan, tendangan sabit, dan tangkisan wajib. Selesai.

Siang tadi Rasid memantau anomali Distrik Tambora. Dini Safitri tidak kelihatan batang hidungnya. Semua warung kopi di Distrik Tambora tutup. Hanya kantor polisi Distrik Tambora yang buka seperti biasa, seolah tidak ada masalah.

Di tengah anomali itu Rasid mendengar suara-suara di dalam kepalanya.

"Ali Rasidin. Kau berada dalam wilayah kekuasaan kami. Kau mencari orang berambut lurus klimis itu kan? Untuk apa? Untuk apa kau bertukar tempat dengan tokoh detektifmu itu? Menyembunyikan dia dari kejaran polisi? Lihat akibatnya, tulisanmu terbengkalai, penyelidikan tidak selesai. Nyatanya, kami tahu di mana dia berada. Nyatanya, dia lebih tahu apa yang harus diselidiki. Lalu, sekarang kau mau apa?"

"Serikat Jaringan," Rasid menyangka yang bicara adalah Sergam. "Ingat baik-baik, aku penulis. Aku menentukan jalan cerita. Memang bukan kasus pengeboman yang aku selidiki. Tapi kalian, Serikat Jaringan!"

Rasid menyiapkan rencana untuk penyelidikan nanti malam.

Rasid kembali ke warung kopi tempat semalam mendapat pesan untuk mengirim barang ke kantor polisi Distrik Tambora.

Rasid menanyai penjaga warung kopi. "Kau kenal siapa saja yang bukan pelanggan warung kopi ini?"

"Ya, semalam ada dua orang,"

Sepulang dari warung kopi, Rasid menuju jembatan Kali Angke. Di kolong jembatan Rasid menemukan sisa-sisa ledakan molotov sehari sebelumnya. Rasid menyusun beberapa papan seng yang tidak terbakar menjadi suatu bilik.

Untuk menjaga uang yang dibawanya, Sidin begadang. Setelah mengirim pesan, hp Sidin mati sendiri. Begitu Sidin memeriksa komponen hp nya kartu nomornya lenyap.

"Serikat Jaringan, aku siap," kata Rasid.

Pesan yang dibaca Sidin (Akad Ichsan).

"This is the last day i investigate the case,"

"You've been there,"

"Got it," kata Sidin.

"New recruits," ucap Rasid.

Detektif Ichsan 2 : The Chain Explosives.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang