"Menyerah rupanya," Alan mengelap keringat setelah menyetir mobil secara balapan selama satu jam lebih.
"Hei Alan, Sidin menghilang entah ke mana," Satya menengok bangku belakang kosong.
Rasid tidak mengurangi laju angkot 'INCU ABAH', melintasi bahu jalan yang kosong melompong. Alan mengikuti. Akhirnya Ali Rasidin, detektif Ichsan, Satya, dan Alan sampai di Terminal Distrik Cikupa.
Akhirnya kalian sampai, ke mana saja?" tanya Bang Oman. "Kembalikan kuncinya!"
Sidin (Ali Rasidin) dan Alan menuruti kata Bang Oman. "Setoran biar aku yang urus," kata Sidin.
"Tadi habis kejar-kejaran lewat tol Panongan," Satya bicara jujur tapi Bang Oman tidak percaya.
"'INCU ABAH' setengah hari Rp 40.000, Gran Max setengah hari Rp 75.000. total Rp 115.000," Sidin menyerahkan uang setoran pada Bang Oman.
"Pandai kau nyari uang, Rasid," kata Bang Oman. Urusan setoran selesai.
Ali Rasidin dikenal Ichsan dan Bang Oman sebagai Rasid, sedangkan teman-teman sekolah mengenalnya sebagai Sidin.
"Alan, Satya, kalian bisa pulang. Berkat bantuan detektif Ichsan, kalian bisa pulang," kata Sidin.
"Sekarang penyelidikan," Ichsan memastikan Rasid tidak punya alasan untuk mengelak sekarang.
"Baik, jadi penyelidikan di ibu kota mendapat hasil yang memuaskan," ujar Rasid. "Sekali lempar dapat dua burung. Aku tahu banyak tentang Serikat Jaringan. Ada anggota baru dalam organisasi kriminal terkuat di ibu kota itu. Namanya Raden. Deni Idrus Arafura. Dia pula pelaku serangkaian pengeboman kemarin. Dia mampu memanipulasi partikel dan atom untuk menciptakan peledak, melenyapkan, dan menyusun ulang suatu materi,"
"Sudah?" Ichsan belum puas.
"Kau ganti identitasmu dengan nama Adi, Akad Ichsan. Sembunyi di sini, dunia transportasi. Kabari aku kalau terjadi sesuatu," Rasid mengakhiri laporannya, menyerahkan uang hasil penyelidikan sejumlah satu juta rupiah lebih.
Rasid tidak menyebutkan apapun tentang Mintoha. Siapa sebenarnya dia?
Rasid pulang ke rumahnya berjalan kaki. "Akhirnya aku kembali jadi Sidin,"
"Narik lagi, Bang Oman," kata Ichsan. "Perkenalkan, namaku Adi,"
Bersambung.
Detektif Ichsan 3: The Sixth Target.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detektif Ichsan 2 : The Chain Explosives.
Misterio / SuspensoSekarang detektif jadi penulis, penulis jadi detektif. Rasid meneruskan penyelidikan selagi Detektif Ichsan bersembunyi. Posisi Rasid sebagai penulis menjadi rawan ketika serangkaian bom meledak di ibu kota. Ichsan harus menemukan siapa pelakunya, s...