4. Penipuan Telefon.

553 46 1
                                    

"Bagaimana ini?" tanya Satya. "Kau tidak salah pasang komponen kan?"

"Entah," Sidin pura-pura tidak tahu masalahnya. "Toh, orang terminal itu tidak menuntut kita berhasil merangkai alarm itu,"

"Lalu, alarm gosong ini mau diapakan?" tanya Satya.

Tanpa menjawab, Sidin mencabut komponen alarm yang masih bisa dipakai, lalu membuang sisanya. Sidin mengambil batere, Satya diberi speaker.

"Ini tidak jadi masalah buat orang terminal?" tanya Satya.

"Biar aku bicara padanya," jawab Rasid. "Kalau perlu ganti rugi, aku yang ganti. Kau pulang saja,"

Sesuai rencana Rasid, Satya tidak pulang bersama Sidin. Sidin menunggu Rasid menjemput dengan angkot.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Rasid.

"Meleduk," jawab Sidin. "Masalah?"

"Justru bagus," ujar Rasid. "60 penumpang yang seharian aku angkut selamat karena kau,"

Sidin belum mengerti. "Mengapa?"

"Komponen alarm itu berasal dari sistem peringatan mesin kepanasan. Di dalam IC ada resistor penghasil panas yang akan membunyikan klakson mobil sebagai pertanda. Nyatanya, tadi pagi mesin mobil ini kepanasan," ujar Rasid.

"Kalau begitu, kapan kau mau berangkat ke ibu kota?" tanya Sidin.

"Kau bisa menyetir mobil tidak, Detektif Ichsan?" Rasid tanya balik.

Sidin mengangguk.

"Kalau begitu, aku turun sebelum sampai Terminal Distrik Cikupa," kata Rasid. "Kau bawa angkot ini ke terminal, bayar retribusi ke petugas retribusi sekalian titipkan ini uang setoran Rp 80.000. Katakan padanya, sampaikan setoran ini pada bos angkot Cikupa-Panongan yang punya tiga mobil,"

"Kau sudah persiapan untuk penyelidikan ke ibu kota?" tanya Sidin.

"Uang perjalanan dari kepala sekolahmu saban hari lebih dari cukup untuk makan seminggu. Selain itu, aku sudah kerjasama dengan pelaku penipuan telefon," ujar Rasid.

"Penipuan telefon?" tanya Sidin. "Itu salah satu kerjaan Serikat Jaringan, ya?"

"Tidak, tapi selama menyelidiki Serikat Jaringan aku berusaha agar sulit dilacak. Makanya aku minta kartu nomor bekas dari penipu lewat telefon," kata Rasid. "Ingat, aku tidak akan menggunakan nomor yang sama dua kali. Sekali pakai buang,"

Detektif Ichsan 2 : The Chain Explosives.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang