Benang Merah

112 5 0
                                    

Mari bercerita tentang gunung dan laut. Tentang bumi yang memutih. Tentang alam yang misteri. Mari duduk dan berbincang tentang segala hal yang membunuh waktu.

Esok adalah misteri, esok adalah harapan, esok adalah anugrah. Ku tulis bait sederhana namun indah untuk juwita besok. Ku beranikan diri nyatakan segala yang di dada padanya esok.

Bergetar....
Takut....
Cemas, namun penuh harapan.

Apa yang diucap tak mampu terucap. Sungguh, semua juwita adalah penyihir dimata cintanya. Diam tapi harus tetap bicara, bicara tapi ingin teriak, teriak tapi ingin keheningan yang romantis bersama dirinya.

Benang merah takdir tak pernah berkhianat, esok adalah misteri. Rasanya baru kemarin kuberanikan diri nyatakan rasa padanya, hari ini semua tersenyum.

Ku angkat kepala dan kuberi salam bahagia pada juwitaku, walau kini juwitaku telah duduk di pelaminan dengan pilihannya yang bukan aku.

SajakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang