Suaraku larut bersama senja yang memantulkan jingga pada laut.
Sendiri, tapi tidak kesepian.
Sunyi, namun damai.Aku ditemani deburan ombak, mendengarkan bumi bicara dalam bahasa paling sederhana pada manusia yang merumitkan segalanya.
Andai manusia musnah ketika meteor jatuh dikala dulu pastilah alam ini lebih sejuk dipandang.
Ah, kalaupun saat itu manusia musnah karena meteor aku tak akan ada disini sekarang. Tapi aku cinta bumiku, sebesar aku benci pada tamaknya manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak
PuisiTerima kasih untuk kamu yang sudah berjuang sejauh ini. KAMU KUAT, KAMU HEBAT, KAMU LUAR BIASA! Apresiasi atas segala usahamu kelak akan berbuah manis. Sekali lagi, terima kasih 🌻