Takdir

104 6 0
                                    

Kita saling diam. Kita tak terlalu jauh. Kita tak terlalu dekat. Saling melempar pandang diam diam dalam kelas dan menoleh ke arah lain jika mata kita saling bertemu.

Duduk tenang ditempat, perhatikan dia yang di bangku belakang, berharap aku ikut tertawa disampingnya.

Memendam rasa namun hanya bisa diam, karena dalam diamku tak kutemui adanya penolakan. Aku takut pada lara, aku cukup mengerti perihnya penolakan. Mungkin jika aku tetap diam semua akan berjalan seperti semestinya, dan seperti yang sudah sudah, cintaku akan redup dan hilang sendirinya.

Kita adalah manusia. Beberapa benang merah takdir tak bisa dirubah, pada saat itu kita hanya bisa memohon yang terbaik. Aku doakan yang terbaik untuk kita masing masing, dan mari berjumpa nanti dengan jari manis terbalut cincin dalam genggaman orang lain.

SajakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang