Dengan lampu lampu kota di pinggir jalan. Dengan tarikan nafas kuat aku mulai mengenang waktu dikala itu. Aku dan kamu seperti sisi koin yang berbeda, karena apa yang satu tak harus serupa. Cerita kita seperti pelangi setelah hujan, indah namun tidak berlangsung lama.
Lalu sihir apa yang kau ucap pada angin berbisik dikala malam?
Lalu apa yang kau lakukan padaku hingga rinduku selalu datang menghantui?
Kamu selalu seperti ini, dengan tipu daya senyum manismu kau buai aku dalam kerinduan. Lalu ketika rindu datang, kamu hilang bersama kenangan. Sekarang kamu pergi dengan tangan bergandeng pada dia yang kau cinta, dia yang bukan aku.
Lambaianku adalah penutup kisah. Senyum air mata kala itu adalah akhir. Sampai jumpa di mimpi yang selalu muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak
PoetryTerima kasih untuk kamu yang sudah berjuang sejauh ini. KAMU KUAT, KAMU HEBAT, KAMU LUAR BIASA! Apresiasi atas segala usahamu kelak akan berbuah manis. Sekali lagi, terima kasih 🌻