Sendu

90 6 1
                                    

Dengan lampu lampu kota di pinggir jalan. Dengan tarikan nafas kuat aku mulai mengenang waktu dikala itu. Aku dan kamu seperti sisi koin yang berbeda, karena apa yang satu tak harus serupa. Cerita kita seperti pelangi setelah hujan, indah namun tidak berlangsung lama.

Lalu sihir apa yang kau ucap pada angin berbisik dikala malam?

Lalu apa yang kau lakukan padaku hingga rinduku selalu datang menghantui?

Kamu selalu seperti ini, dengan tipu daya senyum manismu kau buai aku dalam kerinduan. Lalu ketika rindu datang, kamu hilang bersama kenangan. Sekarang kamu pergi dengan tangan bergandeng pada dia yang kau cinta, dia yang bukan aku.

Lambaianku adalah penutup kisah. Senyum air mata kala itu adalah akhir. Sampai jumpa di mimpi yang selalu muda.

SajakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang