Semoga Selamanya

26 4 0
                                    

Pertemuan kita begitu sederhana.
Kau datang seperti penenang.

Hidup membuatku menjadi sosok yang rumit.
Tapi tolong kamu jangan pamit.

Kita mencoba menjalani yang awalnya kita anggap tidak mungkin.
Rintangan dan halangan sempat membuatku hampir mengaku kalah.

Tapi entah bagaimana, kita selalu saja kembali di tempat yang sama
Aku dan kamu saling berhadapan, dengan debar yang tidak juga mereda.
Itulah kenapa aku tidak mau mundur.
Hatiku keras kepala.

Kau keras kepala, aku pun juga.
Dan kita menjelma menjadi dua orang pejuang yang saling mendekap erat ketika hari terlalu berat, yang mati-matian mempertahankan hubungan melewati segala perbedaan.

Perbedaan kita memang terlampau jauh.
Tapi, detak kita teramat dekat.

Kita tidak pernah bisa memilih kepada siapa hati bersandar, tapi kita bisa memilih untuk tinggal atau pergi.

Setiap kali ingin menyerah, tolong ingat lagi sudah sejauh apa kita melangkah.

Semoga, sampai tua.

Semoga, selamanya.

SajakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang