Terbit Bulanku

105 6 0
                                    

Malam datang lagi. Harum rumput setelah hujan sejuknya sampai ke jiwa. Udaranya dingin, tapi dirimu yang terus mengirim pesan kerinduan buatku hangat. Ku balas pesan rindumu dengan kerinduanku juga.

Menatap jauh ke langit dari jendela kamar. Memendam kerinduan yang dalam sambil menatap bintang. Andai kamu bisa kubawa kesini, pasti sudah kugenggam tanganmu sekarang.

Sederhana, tak ada keistimewaan fantastis antara cerita kita. Namun kita yang saling menjaga adalah sesuatu yang bisa dibanggakan pada semua orang.

SajakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang