Gelisah puan tak punya ujung, puan hanya ingin tuan sadar kalau puan tak suka sendiri. Ingin berkeluh tapi hanya ada pasir dan air. Akhirnya hanya merebah disana menunggu yang terbenam terbit lagi.
Diam diam melirik senja yang mulai jatuh di ujung. Ah! ini dia nestapa yang menjadi makin garang. Diam diam tuan malah mendekati duyung di laut meninggalkan puan di tepian. Puan tahu, puan mengerti tuan dengan baik. Tapi puan hanya diam disana. Puan diam diam menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak
PoetryTerima kasih untuk kamu yang sudah berjuang sejauh ini. KAMU KUAT, KAMU HEBAT, KAMU LUAR BIASA! Apresiasi atas segala usahamu kelak akan berbuah manis. Sekali lagi, terima kasih 🌻