Menahun

47 1 0
                                    

Tanah basah diguyur hujan sore. Langit masih mendung pertanda hujan akan datang lagi. Tubuh menggigil kedinginan, hati penuh penyesalan, otak membeku di tengah keramaian.

Sudah bertahun tak bertemu
Ini aku, yang mencintaimu sedahsyat badai namun kamu malah menepi ditelan bumi.
Ini aku, yang mencintaimu sehangat matahari namun kamu malah menanti malam ketika aku tiada.

Kamu berhenti, aku berlari. Kamu diam, aku tak bisa bungkam. Kamu membeku, aku tetap hangat. Kamu pucat, aku mengharu biru.

Damai sudah cintaku. Selamat jalan.

SajakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang