BUDAYAKAN VOTE SEBELUM/SESUDAH MEMBACA SEBAGAI RASA MENGHARGAI TERHADAP USAHA PENULIS :)
"Aku lupa mengatakan sesuatu kepadamu, Baekhyun-ssi." Aku menatap Baekhyun yang kini tengah asyik makan pancake stroberi.
Baekhyun menatapku dengan tatapan polosnya. Aku harus bilang berapa kali? Dia sangat menggemaskan.
"Terima kasih karena kemarin kau mau membantuku membuat bakso untuk dijual hari ini ke sekolah." Aku tersenyum.
Baekhyun hanya mengangguk. Aku agak kecewa dengan balasannya. Dia tidak mengatakan apa pun.
Aku pun memainkan sendokku yang berada di atas pancake stroberi. Aku membelah pancake itu dengan sendok menjadi dua bagian, tetapi tidak memakannya.
Tiba-tiba, Baekhyun merebut sendok itu dariku, lalu dia memotong kecil pancakeku dan menyodorkan sendok itu ke mulutku.
"Buka mulutmu."
Dengan polosnya, aku membuka mulut dan potongan pancake itu masuk ke mulutku.
Baekhyun tersenyum manis. Dia bahkan menunjukkan eye smilenya, lalu tertawa.
Baekhyun manis seperti gula kapas, es krim, permen lollipop, dan gula. Rasa manis itu seakan abadi, selalu menempel pada jiwa dan raganya.
Entah berapa kali Baekhyun tersenyum dalam sehari. Rasanya setiap detik dia tersenyum. Kalau pun dia marah, tetap saja dia menunjukkan ekspresi yang imut.
"Aku tidak suka," kata Baekhyun tiba-tiba.
"Tidak suka apa? Pancakenya?" tanyaku agak khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
21 Days | Byun Baekhyun✔
FanfictionAku membenci Baekhyun. Tetapi, mengapa sekarang aku harus tinggal bersamanya selama 21 hari?! [FINISHED] [R15+] • 21 Days | Byun Baekhyun ©March, 2018