BUDAYAKAN VOTE SEBELUM/SESUDAH MEMBACA SEBAGAI RASA MENGHARGAI TERHADAP USAHA PENULIS :)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Baekhyun! Bangun!" Aku menggoyang-goyangkan tubuh Baekhyun.
"A ... pa?" Baekhyun masih tidak mau membuka matanya.
"Bantu aku beres-beres. Kau tahu, kan, kalau rumah ini sangat kotor? Setidaknya aku membersihkan rumah ini sebelum pergi denganmu."
"Masih ... mengantuk ..." Baekhyun menutup wajahnya dengan bantal.
"Kalau kau tidak mau membantuku, kau tidak boleh memeluk apalagi menciumku!" ancamku.
"AKU BANGUN!" Baekhyun langsung berdiri. Matanya ia paksakan terbuka.
Aku tersenyum penuh kemenangan. Lalu, aku memberikan sapu yang kutemukan di gudang kepada Baekhyun. "Sapu semua ruangan. Jangan sampai ada ruangan yang kotor."
"Siap!" Baekhyun langsung menelusuri rumah Nenekku ini.
Semudah itu menyuruhnya. Aku hanya tinggal mengancamnya dengan larangan memeluk dan menciumku.
Baekhyun tidak akan bisa menahan kedua aksi itu. Tidak akan pernah.
✨✨✨
"Aku sudah selesai menyapunya," kata Baekhyun sambil menghampiriku yang sedang menyapu halaman.
"Lap dan embernya ada di gudang. Kau bisa mengambil airnya di sungai yang tidak jauh dari sini. Di sini tidak ada kamar mandi. Bahkan air pun harus mengambil dari sungai. Maklum, Nenekku bukan orang yang mampu," kataku lirih.
"Kalau aku tersesat, bagaimana?"
"Tidak akan."
"Tidak mau! Aku mau pergi bersamamu!"
"Astaga. Kau bisa mendengar suara aliran sungai dari sini! Kau hanya tinggal mengikuti suara itu."
"Pokoknya tidak mau kalau tidak pergi bersama!" rengek Baekhyun. Dia menghentakkan kakinya ke tanah.
"Iya! Iya! Dasar manja!" balasku pasrah, "bawa dulu lap dan embernya sana!"
Baekhyun tersenyum ceria. Segera saja dia pergi ke gudang dan mengambil kedua benda itu.
Aku tak habis pikir tentang Baekhyun. Kukira dia adalah namja yang bertanggung jawab, mandiri, dan penurut.
Nyatanya tidak. Dia sangat manja dan keras kepala di hadapanku.
